cerita sebelumnya di sini ya...
Boby
Sabs membuka mulut untuk protes, tapi tidak
jadi. Akhirnya dia mengikutiku meski dengan tampang masam.
“Boby...”
Tiba-tiba Sabs mencengkeram lenganku. Wajahnya yang dari tadi masam kini
terlihat pucat dan tegang. Pandangannya tertuju ke atas, ke arah jendela yang
terletak di lantai dua.