Translate

Rabu, 25 Maret 2015

Antara Saya dan Lemper


Tiba-tiba saja saya ingin makan lemper. Saya kangen, sudah berabad-abad rasanya sejak terakhir kali saya makan lemper (jangan percaya ya, ini hanya hiperbola saja).

Kalau ada yang belum tahu lemper (yang sepertinya sangat tidak mungkin ya…), lemper adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dengan campuran santan, daun salam, daun jeruk, dan garam. Setelah matang lalu dibungkus memakai daun pisang dengan isian daging, abon, atau serundeng. Setelah itu lemper bisa langsung disantap. Atau kalau mau bisa dipanggang atau dibakar terlebih dahulu. Rasanya? Hmm… gurih-gurih nikmat gimanaaa gitu berpadu dengan rasa isiannya yang beraneka ragam.

Selasa, 17 Maret 2015

Amplop Lebaran


Lebaran, menjadi salah satu moment yang paling saya tunggu-tunggu semasa kecil dulu. Saat itulah saya dibelikan baju baru, berkumpul dengan para sepupu, dan mendapatkan banyak uang saku.

Tradisi di desa nenek saya setelah menjalankan sholat Ied adalah berkeliling desa mendatangi rumah demi rumah untuk bersilaturahmi dan saling bermaafan. Semua rumah di seluruh penjuru desa mengadakan open house di hari itu. Biasanya anak-anak kecil termasuk saya sudah menyiapkan sebuah dompet khusus untuk menampung uang recehan yang sudah disiapkan oleh pemilik rumah dan akan dibagikan kepada setiap anak kecil yang datang.

Minggu, 15 Maret 2015

Pendatang Baru di Rumah Kami


Sedikit terkejut dan bertanya-tanya ketika kedua buah hati saya pulang bersama ayahnya sambil membawa sebuah sangkar dengan 2 ekor burung mungil di dalamnya.

Memori saya segera terbang ke 12 tahun silam, di awal-awal pernikahan. Saya mengatakan pada suami bahwa saya tidak mau dan tidak ingin ada burung di rumah kami. Itu karena sejak kecil, bapak saya memelihara beberapa ekor burung di rumah dan saya selalu sebal karena lantai selalu kotor dengan ceceran makanan maupun bulu-bulunya. Jadi, setelah menikah dan tinggal terpisah dengan orang tua, saya segera menerapkan peraturan tidak boleh ada burung di rumah.

Sabtu, 14 Maret 2015

Saya dan Jeruk Nipis

Jeruk Nipis? Hmm… siapa sih yang tidak mengenal keluarga jeruk yang satu ini? Saya bahkan sudah mulai akrab dengan si mungil nan imut ini sejak masih kecil, karena ibu saya sering kali menggunakannya sebagai salah satu bumbu dalam beberapa masakannya.

Pun saat saya sakit, dan kebetulan nenek sedang berkunjung ke rumah, jeruk yang satu ini juga akan setia menemani keseharian saya. Almarhumah nenek saya dulu begitu telaten meramu si jeruk dan menjadikannya obat untuk beberapa penyakit ringan saya seperti flu atau batuk. Kalau teman-teman ingin mencobanya, ini saya berikan resep ala nenek saya: