Translate

Jumat, 24 Juni 2016

Cerita Ngabuburit 2



Tadi pagi bangun kesiangan. Padahal sih sudah pasang alarm. Entahlah, apa yang terjadi ketika alarm itu berbunyi. Mungkin saya mematikannya secara tidak sadar lalu lanjut tidur lagi, dan terkaget-kaget ketika mata ini benar-benar terbuka pukul 5 pagi.

Hanya mencemaskan Kak Raki saja sih, selama ini kan dia belum pernah berpuasa tanpa sahur. Jadi agak-agak galau gitu. Duh, Kakak kuat nggak nih nanti puasanya...?
Akhirnya hanya bisa memberi semangat saja. Saya bilang, kalau ternyata nanti siang benar-benar tidak kuat, Kakak boleh berbuka.
Daan, jam 2 siang Kakak sudah mulai teler dan lemas. Duh padahal tinggal beberapa jam lagi nih, sayang rasanya kalau berbuka sekarang. Saya suruh tidur, nggak bisa. Soalnya direcokin terus sama Rafka.
Akhirnya karena sudah benar-benar tidak tega, saya tawarkan untuk berbuka. Etapi Kakak nggak mau, minta keluar jalan-jalan saja, supaya mendapat udara segar katanya. Hehe...
Yowislah. Akhirnya kita jalan-jalan menikmati suasana Ramadhan (lagi). Yang paling mencolok saat Ramadhan di Purworejo itu adalah penjual petasan dadakan yang ada di pinggir-pinggir jalan dan tersebar di beberapa titik. Untunglah Raki dan Rafka tidak pernah tergiur untuk membeli petasan. Meskipun banyak teman-teman mereka yang bermain petasan, namun beberapa berita di TV yang memberitakan tentang betapa berbahayanya bermain petasan, membuat mereka takut.
Rafka lalu minta ke Taman Geger Menjangan.
Taman Geger Menjangan ini adalah taman kota yang berada di sisi utara Kabupaten Purworejo. Letaknya bersebelahan dengan kolam renang Artha Tirta. Alasan Rafka ingin ke sana adalah karena dia seringkali menemukan tumbuhan putri malu di sana.
Rafka memang suka sekali jika menemukan tumbuhan putri malu. Jika musim penghujan tiba, ada sebuah tempat yang ditumbuhi putri malu dengan sangat subur. Dan tempat itu kami lalui setiap hari ketika Rafka berangkat dan pulang sekolah. Dan Rafka SELALU minta berhenti untuk sekedar menyentuh tumbuhan itu supaya daun-daunnya menutup.
Sekarang Rafka sudah akan masuk SD. Jadi tidak akan melewati tempat itu lagi. Bisa jadi dia merasa kehilangan momen menyentuh putri malu, hehe......
Dan tempat lain yang banyak ditumbuhi putri malu yang pernah dia temui adalah di Taman Geger Menjangan ini.
Sayangnya ketika kami tiba di sana, sepertinya tumbuhan itu baru saja dipangkas sehingga Rafka jadi tampak kecewa.
Tapi yang namanya rezeki memang tidak kemana, ternyata masih ada sedikit tumbuhan putri malu yang sepertinya terlewat dan masih ada di sana. Horeee... Rafka kembali bersemangat. Dan ternyata ada juga tumbuhan putri malu yang agak tinggi sehingga memang sengaja tidak dipangkas.

Setelah puas menyentuh putri malu dan bermain-main, waktu pun mulai mendekati Maghrib. Sebelum pulang kami mampir ke Jalan Veteran, Purworejo untuk membeli sedikit takjil. Di Jalan Veteran ini, ada beberapa penjual takjil menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Namanya sedang berpuasa ya, jadi sepertinya semuanya enak-enak, hehe... tapi kami hanya membeli sedikit, karena biasanya ketika berbuka, perut langsung terasa kenyang walaupun hanya makan sedikit saja.

Daan... Kak Raki berhasil menyelesaikan puasanya hari ini. Alhamdulillah. Good job, Kak...

2 komentar:

  1. Alhamdulillah. Biar nggak sahur tetap puasa. Selamat kak raki

    BalasHapus
  2. Gud jooob kakak raki! Hebat euy!
    Ahza juga terkagum2 sama putri malu, padahal tiap hari selalu main. Hihi
    Makasih sharenya ya mba :)

    BalasHapus