Translate

Minggu, 31 Desember 2017

BIDURAN




Temans ada yang pernah mengalami biduran? Bagaimana rasanya? Gatal-gatal sedap ya? Hahaha.....

Saya, dulu langganan biduran ketika masih SMP. Menurut saya sendiri, saya alergi terhadap udara dingin. Ya, karena setiap kali saya merasakan suhu cuaca terlalu dingin, saya pasti akan biduran.
Tapi saya tidak pernah lama kalau biduran. Kalau bidurannya datangnya malam, paling saya bubuhi bedak heroc*n dan saya pakai tidur, besok paginya sudah hilang. Kalau datangnya pagi bangun tidur, ya sudah saya mandi saja sekalian lalu berangkat sekolah dengan kondisi badan penuh bentol, eh... tahu-tahu di sekolah sudah hilang saja.
Sejak lulus SMP sampai saat ini, bisa dibilang saya sangat jarang biduran lagi. Kalaupun iya, itu hanya sebentar saja. Paling setengah hari dan kemudian sembuh sendiri.
Makanya saya tidak pernah menanggapi terlalu serius saat tubuh saya terserang biduran. Diamkan saja, nanti juga sembuh sendiri.
Sampai saat saya menulis ini.  Saya sedang biduran yang menurut saya paling parah. Huuhuhuu.....
Bukan parah yang bagaimana-bagaimana sik. Cuma ini adalah biduran  terlama sepanjang sejarah hidup saya. Sudah lebih dari 24 jam. Dan belum sembuh juga. Duuhh, bagaimana ini....
Sebenarnya saya tidak masalah sih tubuh saya bentol-bentol. Asal jangan gatal saja. Karena sebenarnya yang menyiksa itu ya gatalnya itu kan, hiks...
Ini benar-benar tersiksa karena jangka waktunya hampir 2 hari kan. Biasanya kan paling lama hanya 12 jam saja, seringnya juga tidak sampai...
Lha ini sudah 2 hari kok masih bentol-bentol dan gatal. Mana gatalnya itu yang tak tertahankan gitu kan. Yang HARUS DIGARUK. Karena kalau tidak digaruk saya bisa kehilangan konsentrasi dalam mengerjakan apapun. Duh... *cry
Dan saya itu kan punya warung mungil ya di rumah. Dan itu MEMAKSA SAYA UNTUK TIDAK MENGGARUK selama ada pembeli. Yakali masa saya garuk-garuk saat ada yang beli, errrr......
Bisa dibayangkan dong bagaimana fokus dan konsentrasi saya melayang mengepakkan sayapnya membawa serta kewarasan saya.
Iya. Memang rasanya saya sudah nyaris gila karena rasa gatal ini. Mana katanya kalau biduran itu jangan digaruk kan. Katanya kalau digaruk justru malah akan merembet ke mana-mana. Lha padahal kalau tidak digaruk kan juga gimana..... gatal banget nget nget....
Suami menyarankan untuk ke dokter, tapi sayanya yang merasa gimana gitu, mosok cuma biduran saja kok ke dokter. Solusi sementara, saya lalu membeli obat pereda gatal di apotek. Itu setelah saya googling, hahaha.... beneran, tadinya saya tidak tahu kalau ada obat pereda gatal. Kirain cuma ada pereda nyeri saja.
Saya sudah minum 2 tablet, tapi rasa gatalnya belum benar-benar hilang.
Kalau sampai besok belum sembuh juga, sepertinya saya harus menyerah dan menghadap dokter.
Dan ini adalah awal tahun ter-drama bagi saya. Drama Biduran....
Temans, ada yang sedang biduran juga? Ayuk kita berpelukan....^_^
Terima kasih sudah membaca dan Selamat Tahun Baru... ^_^

9 komentar:

  1. Dulu saya pernah biduran. Karena ga sembuh-sembuh, akhirnya beli obat di apotik. efeknya bikin ngantuk. Nggak lama setelah itu sembuh dan ga kambuh lagi.

    BalasHapus
  2. KAlau saya laergi sama debu. Pasti deh langsung gatal-gatal. Semoga lekas sembuh, Mbak

    BalasHapus
  3. Wah, kalau Ibu saya alergi dingin. Trus minum susu skim.
    Semoga cepet sembuh yaaa...

    BalasHapus
  4. biduran itu nggak kenal waktu deh..
    biasanya yang pertama itu kalau aku di bibir,
    ada rasa2 tertentu gitu jadinya bisa siap2 minum obat
    alhamdulillah sih makin tua sekarang makin jarang biduran

    BalasHapus
  5. Aku pernah waktu masih SD. Pas disekolah tetiba badan gatal semua, eh ternyata biduran. Setelah cari tahu penyebabnya ternyata karena saya alergi sama kerang

    BalasHapus
  6. jarang biduarn sih dan sudah lama jaman masih kecil dulu

    BalasHapus
  7. Aku tiap hari nih mbak biduran gini. Hobi dingin tapi alergi dingin. Suka serba salah dan sering ribut SM suami ku

    BalasHapus
  8. saya sejak hamil muncul gatal-gatal mba, bukan biduran sih tapi sama aja gatalnya nggak tahan. ujung-ujungnya memang ke dokter kulit dan ternyata alergi hormon. emang si biduran tu meresahkan banget.

    BalasHapus