Translate

Senin, 14 November 2016

Merasa Cantik Di Usia Cantik



Saya pernah melewati masa-masa penuh ambisi dalam kehidupan. Di mana saat itu saya merasa muda, segar, dan kuat dengan masa depan yang terbentang luas di depan mata.
Saya pernah berfikir bahwa itu adalah masa-masa terhebat dalam hidup saya, dan terkadang saya menyesali kenapa waktu begitu cepat berlari, meninggalkan masa-masa yang seandainya saya memiliki lorong waktu, maka saya pasti akan kembali.
Iya, saya pernah tidak bersyukur atas usia yang telah diberikanNya sampai sejauh ini. Saya pernah merasa ingin kembali, supaya bisa mengulang masa-masa itu bahkan dengan lebih baik lagi.
Dan Tuhan selalu punya cara untuk mengingatkan hambaNya yang sedang lupa. Pun dengan saya. Di usia yang seharusnya saya sudah mulai berjalan menuju kenyamanan, saya justru terperosok kebawah. Jauh. Dan dalam.
Ketika itu hanya merasakan kegelapan tanpa tahu ke mana harus melangkah. Beruntung, Tuhan sudah menyiapkan cahaya untuk saya. Dan itu adalah anak-anak.
Iya, merekalah saat itu yang menjadi lentera hati, yang menjadi matahari. Merekalah yang kemudian menuntun jalan saya, tertatih-tatih untuk kembali.
Bukan, bukan kembali ke masa-masa yang terhebat itu, tapi kembali ke masa terakhir sebelum saya terperosok jatuh.
Dan ketika saya sudah kembali, saya segera mendapati bahwa saya semakin menua. Saya menghabiskan banyak waktu percuma sebelum-sebelumnya.
Saya membuang banyak waktu untuk menyesali keadaan, membuang banyak waktu untuk pikiran-pikiran konyol ingin kembali masa-masa terhebat, membuang banyak waktu dengan hanya diam saja dan menyaksikan dunia berputar di sekeliling saya.
Lalu saya mulai berfikir bahwa saya harus bangkit dan berubah. Jika saya tidak bisa kembali ke masa-masa terhebat itu lagi, maka setidaknya saya akan menjalani sisa usia dengan bahagia.
Langkah awal saya adalah melihat sekeliling lalu mensyukurinya. Tak disangka, langkah ini menimbulkan secercah bahagia dalam hati saya. Lalu saya menjadi lebih santai dalam menjalani ritme kehidupan berikut kerikil-kerikil tajam yang menyertainya.
Langkah selanjutnya adalah menghidupkan kembali potensi diri yang sudah lama mati suri. Ini membuat saya menjadi lebih bergairah menjalani kehidupan. Langkah ini membuat saya kembali memiliki banyak teman sekaligus membuat diri terasa lebih berarti.
Dari dua langkah ini saja sudah membuat saya merasa menjadi pribadi yang berbeda. Menjadi lebih bersemangat, percaya diri, dan ramah. Ya, saya merasa bahagia sekarang. Bukan karena sudah mendapatkan segalanya, tapi karena berusaha mensyukuri apa yang sudah saya dapatkan.
Lebih banyak tersenyum dan bersyukur membuat saya merasa lebih cantik sekarang. Memang saya tak lagi muda. Masa depan pun tak lagi membentang luas di depan mata. Namun semangat saya kembali sama. Bahkan lebih bermakna, karena sekarang saya akan mewujudkan mimpi-mimpi bersama anak-anak saya. Cahaya-cahaya saya. Matahari-matahari saya.
Oh ya, mimpi-mimpi saya rasanya juga sudah mulai bergeser. Tidak lagi tinggi dan ‘cetar’ seperti dulu. Tapi lebih kepada kebahagiaan orang-orang di sekeliling saya. Dan bagaimana membuat hidup ini menjadi jauh lebih bermakna.
Saya merasa lebih mantap melangkah. Saya tahu apa yang saya inginkan, dan saya tahu bagaimana harus berjalan untuk mendapatkannya. Dan saya tahu, saat ini saya kembali mendapatkan masa-masa terhebat. Bahkan masa-masa terhebat yang sebenar-benarnya. Dan saya sedang berada di usia cantik yang sebenar-benarnya.
Tentu ada beberapa langkah tambahan untuk terus mengoptimalkan usia cantik saya. Selain mempercantik jiwa dengan terus dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan, saya juga mempercantik tampilan luar dengan lebih rajin merawat kulit, terutama kulit wajah.
Karena memang tak bisa dipungkiri bahwa kulit wajah saya tidak lagi seperti dulu. Jadi perlu perawatan yang lebih ekstra agar kecantikan yang sudah terpancar dari dalam akan semakin lengkap dengan pancaran cantik dari luar.
Dan saya merasa lebih cantik sekarang. Merasa cantik di usia cantik. 
Lebih mantap melangkah di usia cantik bersama lentera-lentera hati.
 “Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”


3 komentar:

  1. Hihi agaknya aku lg berada di msa2 penuh ambisi kek yang mb ceritakan di paragraf awal..
    Namun seiring sejalan, mau ga mau kita menua juga ya mb
    Umur boleh brtambah, namun jiwa harus selalu semangat seperti layaknya gadis belasan tahun hehhe

    BalasHapus