Translate

Sabtu, 21 April 2018

Tentang Hari Kartini


Hari ini terasa begitu semarak. Melihat anak-anak perempuan kecil berdandan mengenakan sanggul dan kebaya, lucu-lucu, cantik-cantik.

Mengingatkan saya pada masa kecil dulu. Ketika saya juga selalu bersemangat setiap menjelang Hari Kartini. Pagi-pagi sudah bangun untuk berdandan, memakai sanggul dan kebaya. Sayangnya, saat itu belum semudah sekarang yang sedikit-sedikit cekrek, jadi kenangan-kenangan tentang masa kecil saya yang memakai sanggul dan kebaya di Hari Kartini hanya ada dalam ingatan saja.
Sebenarnya kalau dipikir-pikir, kita agak berlebihan atau tidak sih, jika selalu mengenakan kebaya di setiap tanggal 21 April?
Bukankah sebenarnya, yang diinginkan Kartini dari anak-anak perempuan Indonesia itu adalah semangatnya, keinginan yang kuat untuk belajar, membaca, dan melihat dunia. Keinginan yang kuat untuk menggapai cita-cita. Bukannya sekedar berkebaya?
Dulu ketika saya masih duduk di bangku TK, anak-anak perempuan jarang yang memakai kebaya saat kartinian, mungkin kerena masih kecil-kecil, orang tua merasa terlalu ribet kalau harus memakaikan sanggul dan kebaya. Alhasil saya dan teman-teman baik laki-laki maupun perempuan kebanyakan memakai baju profesi. Ada yang memakai baju guru, dokter, polisi, tentara, bahkan petani dan nelayan.
Menurut saya, justru pakaian profesi ini yang cocok dikenakan oleh anak-anak perempuan dalam memperingati Hari Kartini, bukannya kebaya ya, hehe....
Karena kan yang sebenarnya diinginkan oleh Kartini adalah persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam meraih cita-cita ya kan.... 
Dan apa hubungannya coba antara perjuangan dan cita-cita Kartini dengan anak laki-laki yang memakai beskap :P sungguh tidak relevan :D
Saat ini sepertinya kita lebih banyak memaknai Hari Kartini sebatas tentang kebaya saja. Padahal ya kebaya itu memang pakaian umum di jaman itu, jadi kalau ingin mengenalkan sosok Kartini pada anak-anak ya kenalkan saja semangatnya, buah pikirnya, karya-karyanya. Bukannya pakaian yang dikenakannya, ya to?
Dan lebih tidak relevan lagi ketika ada anak laki-laki memakai baju adat Bali di hari Kartini wkwkwk...

 Tapi lepas dari itu, saya lihat kebaya-kebaya di hari Kartini ini memang menggerakkan roda perekonomian sih hehe....
Contohnya saja, salah seorang teman saya yang membuka jasa persewaan kebaya dan beskap anak, tahun ini mematok harga 45k untuk sewa kebaya/beskap lengkap tanpa make up dan 75k  jika plus make up.
Misalkan ada 10 anak yang menyewa, lumayan juga dapatnya kan? Dia hanya modal sekali berbelanja pakaian, dan setelah itu tinggal menunggu uang datang setiap tanggal 21 April. Aahh.... saya pun ingiinn......
Saya senang sih melihat anak-anak kecil memakai kebaya di hari Kartini, ya cuma setahun sekali ini, sekali-sekali ingin juga mata ini refreshing melihat yang cantik-cantik nan imut di Hari Kartini. Tapi mungkiiinn.... mungkin lho yaaa... menurut saya saja sih, sebaiknya lomba yang diadakan jangan lomba fashion show seperti yang sering kali saya lihat selama ini. Kalau kita memang benar menghargai jasa Ibu Kartini, mungkin lombanya bisa lomba cerdas cermat atau apaaaaa begitu yang sesuai dengan keinginan dan cita-cita Kartini. Sekali lagi menurut saya yaaa, kalau ada pendapat yang berbeda ya tidak apa-apa juga ^_^
Jadi, kira-kira berapa ya modal yang harus dikeluarkan kalau saya ingin membuka jasa persewaan baju kartinian? Hehehe ^_^
Selamat Hari Kartini, terima kasih sudah membaca ^_^

5 komentar:

  1. Mas-masnya so cuteeee..... Dari zaman saya TK tetap deh kalau hari Kartini pasti kita dipilih bu guru pake baju daerah....

    Ayo mbak, cobain tuh buka usaha sewa baju daerah...

    BalasHapus
  2. aku lupa dulu jaman TK ada ginian ga ya hehe

    BalasHapus
  3. Modalnya banyak untuk menyewakan pakaian seperti ini. Biasanya paes juga menyediakan sewa seragam beskap/kebaya.

    BalasHapus
  4. Kalau saya nggak nunggu tanggal 21 April pakai kebayanya, hampir bisa jadi setiap bulan pakai kebaya karena acara persembahyangan atau upacara adat :)
    Ya saya setuju kalo hari Kartini lebih baik lombanya lebih cerdas lagi seperti baca puisi atau menulis artikel emansipasi perempuan, tapi buat anak-anak parade aja dengan pakaian profesi bukan kebaya.
    Jaman saya TK dulu saya bukan pakai kebaya tapi pakai baju daerah yang ada di Indonesia. Sebagai anak Bali malah saya pakai baju Bodo :D

    BalasHapus
  5. modalnya bisa 5-10jt mungkin, karna semakin bagus bahan semakin mahal pastinya mba... hehehe...
    Keuntungan Mayora

    BalasHapus