Kalau
ditanya tentang kenangan masa kecil, wuahh... bisa-bisa tidak habis saya
bercerita. Secara ya, masa kecil itu memang masa yang paling indah kalau
menurut saya, lebih indah dari masa remaja bahkan, hehe....
Masa
kecil itu masa yang tidak pernah mengenal segala macam problema kehidupan.
Segala sesuatunya dirasa enjoy saja.
Tidak ada beban, tidak ada masalah, semua serba indah.
Masa
kecil saya diwarnai dengan beraneka ragam permainan yang sangat banyak jenisnya.
Baik permainan yang membutuhkan alat, maupun yang hanya cukup bermodalkan diri
saja. Untuk permainan yang membutuhkan alat pun ada dua jenisnya, yaitu
peralatan sederhana yang bisa dicari atau dibuat sendiri, dan peralatan buatan
pabrik yang harus mengandalkan orang tua jika ingin memilikinya.
Maklumlah,
masa kecil saya dulu bisa dibilang berada di masa peralihan antara permainan
tradisional dan modern. Jadi kami (saya dan teman-teman sebaya) sempat
merasakan dua era yang berbeda. Sebenarnya sih, peralihan antara permainan
tradisional dan modern tidak terlalu mencolok. Karena kan, kami memainkannya
bersamaan. Misalnya, setelah seharian bermain gobak sodor, kami lalu
beristirahat melepas lelah di rumah seorang teman sambil bermain nitendo. Ketika
itu di benak kami juga tidak terbersit untuk meng-kotak-kotakkan bahwa nitendo
itu permainan modern, dan gobak sodor itu permainan tradisional. Main ya main
saja, hehe.....
Dan
kalau ditanya tentang permainan favorit, maka saya akan mengatakan bahwa semua
permainan adalah favorit saya. Ya, saya menyukai semua jenis permainan, tanpa
kecuali, hehe.....
Biasanya,
setiap permainan ada musimnya sendiri-sendiri. Ketika saya masih SD, saat musim
suda manda (ada yang menyebutnya dampu, ada pula yang menyebut engklek), maka begitu
jam istirahat tiba, seluruh lapangan akan dipenuhi oleh anak-anak yang
membentuk grup-grup kecil dan semuanya memainkan suda manda.
Begitu
pula ketika musim permainan lompat tali maupun benthik. Kami semua membentuk
grup-grup kecil di lapangan dan semuanya memainkan permainan yang sama. Yang unik
adalah ketika musim permainan bola bekel atau yang biasa kami sebut bekelan
tiba. Saat itu seluruh lapangan akan sepi, hanya satu atau dua anak saja yang
melintas sekedar untuk jajan atau keperluan lain. Sedangkan yang lain berkumpul
di sepanjang serambi kelas dan (lagi-lagi) membentuk kelompok-kelompok kecil
dan semuanya bermain bekelan. Ketika bapak atau ibu guru melintas, mereka akan
berkata, “Wah sedang ada konferensi apa nih?”. Hihihi.....
Permainan
bekelan sangat bagus menurut saya. Permainan ini melatih ketrampilan dan
ketangkasan gerakan tangan. Juga konsentrasi tinggi karena kita dituntut untuk
memperhitungkan kapan saatnya menangkap bola sementara kita juga sibuk
mengambil biji-biji bekelan.
Dulu
kami, terutama yang anak perempuan, sangat mahir memainkan permainan ini.
Makanya sekarang suka gelo kalau
melihat para keponakan perempuan tidak bisa memainkannya, jemari mereka jauh
lebih lihay dan lincah justru ketika bermain gadget (Ya iyalah... jaman sudah
berganti...)
Beberapa
waktu lalu saya sengaja melepas kerinduan dengan berburu mainan masa kecil.
Dapat satu set bekelan dan dakon (ada juga yang menyebutnya congklak). Wah, ini
baru seuprit dari keseluruhan mainan-mainan favorit saya yang lain, hihi....
Banyak
yang bilang, ‘anaknya kan cowok semua, kok dibeliin beginian? Ini kan mainan
cewek?’
Hehe....
biarin deh, emang emaknya yang pengen, biarin emaknya juga yang main,
hehehe...... etapi rupaya si dedek senang juga lho main dakon. setelah saya ajarkan caranya, dakon ini sekarang menjadi salah satu mainan favorit si dedek juga.....
Kalau
teman-teman, permainan favorit masa kecilnya apa?
"Tulisan ini diikutkan dalam
Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan BundaSalfa"
saya sukaaa bekelaaan
BalasHapussampai kalau nyimpan biji bekel primpen banget
sama hehe... terkadang saking primpen-nya sampai lupa dulu itu ditaruh di mana yaaa...?? hihihi...
HapusBola bekel..jd ingt masa kecil nih ...
BalasHapusiya, makanya saya bela2in berburu mainan ini. yg jual sampai heran, siapa yg mau main? kan anaknya cowok semua, hehe....
HapusKalau saya dulu sih sukanya main egrang, gasing (panggal) sama yang paling saya suka yaitu layangan, menyenangkan sekali pokonya. Btw, kunjungan baliknya ya di http://amir-silangit.blogspot.co.id/2016/01/mengenang-era-90-dengan-memainkan.html terimakasih :-D
BalasHapusiya. semua menyenangkan kalau menyangkut permainan masa kecil:)
HapusSaya juga dulu punya Nintendo tetapi lebih senang main permainan lompat tali sama teman-teman
BalasHapusTerima Kasih sudah ikut GA saya dan mbak Lidya
anak2 saya skrg udah tau dan bisa main bekel hehe
BalasHapussukaaa banget sama main bekel, cuma aku pake kewuk namanya :)
BalasHapussukaaa banget sama main bekel, cuma aku pake kewuk namanya :)
BalasHapusanakku dua-duanya cowo tapi tetep aku belikan congklak juga :)/ Terima kasih ya sudah berpartisipasi
BalasHapusIh iya bangeeeet, dulu kalo main bekel di sekolahan pasti diceletukin sama guru 'Lagi pada rapat besar ya?" hahahaha
BalasHapus