Translate

Rabu, 02 Januari 2013

NYANYIAN HATI SEORANG ABDI




Ketika mentari perlahan mulai merekah

Malam pun beranjak pergi meninggalkan jejak rumput basah

Dan lelaki tua itu kembali mengurai sebait kisah



Berbusana adat Jawa dengan sejuta rasa bangga

Menuju istana melabuhkan segenap jiwa

Mengabdi hanya untuk Sang Raja

Menggapai asa di keraton Yogyakarta



Sekali waktu, hatinya pun tergugu digulung rindu

Pias menatap sepeda onta penuh debu

Membiarkan ingatan mengembara menembus waktu

Tentang cerita masa lalu…



Dulu, putra kebanggaan mengayuh sepeda di sampingnya

Dulu, putra kebanggaan turut mengabdi dengan setia

Begitu bangga dalam balutan seragam abdi dalemnya

Corak lurik biru, melambangkan makna yang tak biasa

Menampilkan watak jiwa ksatria

Bersumpah setia membela junjungannya

Mengangkat tinggi cerita budaya Yogyakarta



Lelaki tua itu termangu dirundung pilu

Nak, sedang apa kamu di tempat barumu?

Lupakah kamu akan panggilan jiwa sejatimu?



Tak inginkah kau dengar lagi lantunan tembang Jawa yang melenakan

Tak inginkah kau nikmati lagi rasa lelah yang menorehkan kebanggaan

Benarkah semuanya telah lenyap dan tergantikan

Tergerus dan terlindas arus zaman yang kian memabukkan



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2 komentar:

  1. waaah, kereen mbak tulisan fiksinya. Kpn2 mampir diblog aku ya mb Dewi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mbak...:) makasih sudah mampir.
      iya nanti aku main ke blog mbak. siapin bakso dan es teler ya.. hehe....

      Hapus