Banyak hal
yang harus dilakukan selama Ramadhan dan hari raya membuat blog ini kembali
terbengkalai sekian lama. Hanya sempat menulis dua tulisan receh (memang
tulisan saya receh semua sih wkwk) di sini dan sini, dan bertekad akan rajin
mengisi blog ini mulai saat ini :D
Karena
suasana lebaran masih sedikit terasa dan karena saya belum punya ide akan
menulis apa, jadi ya sudah saya akan cerita-cerita saja tentang mudik lebaran
kemarin yang bagi saya cukup fantastis karena harus menghabiskan 20 jam penuh di
jalanan.
Ya bagi
orang lain mungkin memang tidak ada apa-apanya ya, terutama yang memang biasa
melakukan perjalanan mudik dengan jarak yang cukup jauh. Tapi bagi saya dan
anak-anak, ini adalah yang pertama kalinya perjalanan mudik dengan waktu selama
itu :D
Kami
berangkat pada hari minggu kuturut ayah ke kota, tanggal 17 Juni alias
hari ke 3 lebaran, dari Purworejo menuju kampung halaman suami di Jakarta.
Pukul 7.35
berangkat dari rumah, mampir sebentar di minimarket dekat rumah ingin membeli
jajanan untuk bekal di jalan dan... rak-rak di minimarket itu banyak yang
kosong! Banyak yang ingin kami beli dan stoknya habis :( kata masnya, selama lebaran barang memang cepat
sekali keluar sementara yang baru belum dikirim. Jadi banyak rak-rak yang masih
kosong, huhuhuuu... gigit jari deh, keluar dari minimarket dengan tentengan
seadanya.
Dari
Purworejo perjalanan masih cukup lancar, dan mulai padat merayap saat masuk
Kebumen. Saya sempat ketiduran dan terbangun sudah di daerah Sumpiuh-Banyumas
dan dikelilingi macet, hahaha....
Hingga saat
makan siang masih setia di Banyumas dan perut mulai keroncongan menuntut
haknya. Di perjalanan mudik/balik yang dulu-dulu, saya sering melihat
plang-plang bertuliskan BAKMI NYEMEK bertebaran di sepanjang jalan di daerah
Banyumas. Penasaran tapi entah kenapa belum pernah kesampaian hehe...
sepertinya karena kami lebih fokus mencari nasi kalau ingin makan :D Nah, kali
ini saya bilang ke suami kalau tahun ini harus mampir ke salah satu warung
Bakmi Nyemek biar tidak penasaran terus.
Masalahnya,
di jam makan siang seperti saat itu, susah sekali menemukan tempat makan dengan
parkiran yang masih tersisa. Kami melewatkan beberapa warung Bakmi Nyemek
karena parkirannya selalu penuh. Syukurlah akhirnya menemukan juga warung Bakmi
Nyemek dengan parkiran yang masih menyisakan tempat untuk kami :D
Namanya Bakmi Nyemek Bu Trimo. Tempatnya cukup luas dan nyaman. Ada musholanya juga jadi bisa sekalian
sholat Dzuhur. Ada pilihan mau duduk di kursi atau lesehan, kami memilih
lesehan supaya suami bisa sejenak tidur-tiduran dan selonjoran meluruskan kaki
dan punggung.
Menunya
banyak sekali ternyata di samping Bakmi Nyemek. Dan kami TIDAK memesan bakmi
nyemek, hahaha... duh gimana sih katanya penasaran (lol)
Saya dan
Raki malah pesan nasi goreng (lagi-lagi maunya nasi, lol), Rafka pesan bakmi
goreng, suami pesan apa ya... lupa. Sepertinya soto atau sop... dengan nasi.
Di waktu
lebaran dan penuh pemudik seperti saat itu, saya sudah siap sih kalau harganya
pasti akan lebih mahal dari biasanya. Jadi saya sudah bilang ke suami:
siap-siap ya kalau mahal :D
Dan
ternyata tidak semahal yang saya kira hehehe... Alhamdulillah ya... kami bayar
seratus ribu dan masih ada kembalian.
Selesai
makan siang kembali menembus kemacetan. Rafka lebih sering tertidur dan saya
malah bersyukur sih, karena dia sering pusing dan mual kalau sudah terlalu lama
di mobil.
Hingga waktu
Ashar kami baru mencapai perbatasan Banyumas-Brebes, mampir di sebuah masjid
untuk sholat dan beristirahat. Kami lalu bertemu dengan sebuah keluarga yang
ternyata juga dari Purworejo. Mereka ini sedang dalam perjalanan hendak
mengunjungi sanak kerabat di Cirebon. Mereka bilang mereka akan lewat sebuah
jalur alternatif yang baru mereka temukan di google maps yang insya Allah tidak
macet, dan menawarkan kami untuk mengikuti di belakang mobil mereka. Jadilah
kami mengikuti keluarga itu untuk beberapa waktu dan... kehilangan jejak :D
Bingung
karena jalan itu terasa asing, kami asal belok saja mengikuti mobil-mobil
berplat B dan kembali ke jalanan yang macet, hahaha.... tapi lega juga sih
karena walaupun macet tapi yang pasti kami tidak nyasar :D
Dan
sepanjang perjalanan itu yang kami lalui hanya macet, macet, dan macet.
Terus macet
sampai malam dan rasanya sudah tidak bernafsu untuk makan malam, mungkin efek
lelah dan mengantuk. Tapi tetap harus makan karena kalau sampai sakit kan lebih
repot jadinya. Akhirnya berbelok ke sebuah rumah makan di daerah Tegal, dan
baru sadar kalau namanya Rumah Makan Wonosobo Asri.
Agak kecewa
sih karena kebanyakan menu sudah habis. Mungkin karena kami datangnya sudah
terlalu malam ya, jadi kehabisan. Duh, sudah rasanya tidak nafsu makan,
ditambah menu yang kami inginkan sudah tidak ada pula. Mau pergi dari situ juga
rasanya sudah terlanjur tidak enak hati. Jadi ya sudahlah makan saja yang ada,
yang penting perut terisi biar tidak sakit.
Sudah kucel dan kuyu :D |
Setelah
makan, sholat, pipis, dan sedikit istirahat, akhirnya kami merasa lebih segar
dan siap melanjutkan perjalanan.
Kali ini
kami sengaja tidak lewat tol dengan pertimbangan bahwa semua orang pasti akan
lewat tol sehingga kemungkinan jika kami lewat tol juga maka akan lebih
terjebak macet lagi. Selain itu karena sudah malam, kami yakin bahwa jalan raya
biasa akan lebih sepi dibandingkan kalau siang.
Dan benar
saja sih, kami melewati jalan-jalan sepanjang Cirebon, Indramayu, Subang,
Karawang, dan Bekasi dengan cukup lancar. Di sepanjang jalan, kami bersama para
pemudik motor yang sudah akan kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Banyak sekali
bawaan mereka, tas-tas dan kardus yang diikat di motor, bahkan banyak yang
membawa bayi dan anak kecil.
Pom-pom
bensin dan masjid tampak ramai dengan para pemudik motor yang sedang
beristirahat.
Dan karena
sudah cukup larut dan lumayan lelah, suami juga mulai sering berhenti untuk
sekedar meluruskan tubuh dan tidur-tidur ayam untuk men-charge tenaga.
Setelah
menempuh perjalanan dengan penuh sabar dan lelah, mulai kembali bersemangat
setelah masuk Jakarta, Alhamdulillah...
Sampai
rumah tepat pukul 03.30 jadi total kami menghabiskan waktu di jalan selama 20
jam penuh :D dan ini baru pertama kalinya sih, karena biasanya perjalanan
Purworejo-Jakarta atau sebaliknya paling kami hanya menghabiskan waktu kurang
dari 15 jam.
Kalau
temans, gimana cerita perjalanan mudiknya? Terima sudah membaca dan mohon maaf
lahir & batin :)
Wah ini mudiknya pas mudik balik puncak sih y mb hihi jd kebaian macet arah jkt
BalasHapusPaling pe er tu klo uda tgl2 segitu daerah gombong bumiayu brebes mb, maceeeet..
Bakmi nyemek bu trimo aku sering bgt baca tulisan iklannya, heranku sepanjang jln reklame resto tu ga ada jeda y mb, tiap brp meter ada hahaha, jdlah klo liwat situ seringnya aku sibuk baca reklame walopun ga turun
Waha ternyata ujung2e pesen nasgor,
Yg resto kedua, sama loh kyk aku, klo dah terlanjur di resto walo makanan yda pada ntek ntekan, tp mw cabut sungkan huhu
Mudik memang penuh suka duka ya mbak. Kalo aku mudik ke arah Yogya dari Jakarta. Selalu berusaha nyari jalan alternatif ketika jalur utama kayak Kali Prupuk Bumiayu gitu macet total. Jadinya muter2 lewat Purbalingga Slawi dll hehe. Salam kenal ya
BalasHapuskeren mab ceritanya penuh suka dan duka..
BalasHapussusu kental manis