Kejadian ini terjadi di hari ke 5 lebaran, tanggal 12 Agustus 2013. Ketika itu jam menunjukkan pukul.... pukul berapa ya..? sepertinya sekitar jam setengah dua atau jam dua. Dini hari.
Dan seluruh penghuni rumah sedang terlelap di alam mimpi ketika ponsel saya tiba-tiba berdering-dering memecah sunyi. Di layar ponsel tampak no telepon adik saya yang sedang hamil tua. Wah, jangan-jangan dia sudah mulai mulas-mulas nih? pikir saya, buru-buru memencet tombol penerima.
“Halo? halo? halooo....?”
Lho kok nggak ada suara apapun dan siapapun...?
Pikiran saya waktu itu: mungkin keponakan saya yang masih berusia 3 tahun yang sedang memain-mainkan ponsel bundanya, dan tanpa sengaja menekan tombol redial yang mengarah ke nomor saya. Yang seperti ini memang sudah cukup sering terjadi. Dan seperti biasa, saya segera menutup telepon supaya pulsa adik saya tidak habis percuma.
Dan seluruh penghuni rumah sedang terlelap di alam mimpi ketika ponsel saya tiba-tiba berdering-dering memecah sunyi. Di layar ponsel tampak no telepon adik saya yang sedang hamil tua. Wah, jangan-jangan dia sudah mulai mulas-mulas nih? pikir saya, buru-buru memencet tombol penerima.
“Halo? halo? halooo....?”
Lho kok nggak ada suara apapun dan siapapun...?
Pikiran saya waktu itu: mungkin keponakan saya yang masih berusia 3 tahun yang sedang memain-mainkan ponsel bundanya, dan tanpa sengaja menekan tombol redial yang mengarah ke nomor saya. Yang seperti ini memang sudah cukup sering terjadi. Dan seperti biasa, saya segera menutup telepon supaya pulsa adik saya tidak habis percuma.
Setelah menutup telepon, kok terasa ada yang mengganjal ya. Apa benar keponakan saya yang menelepon barusan? secara ini jam 2 dini hari. Agak aneh saja menurut saya. Dan akhirnya, demi menuntaskan rasa penasaran, sayapun menelepon balik adik saya. Cukup lama juga tidak diangkat sebelum akhirnya terdengar suara mengantuknya.
"Halo?"
"Halo? tadi barusan nelpon kan? ada apa?"
"Hah? nelpon? enggak kok"
"Oh, mungkin si Faiz mainin telpon ya?" (Faiz nama keponakan saya)
"Enggak kok, nih si Faiz lagi pules tidur"
Nah lo... jadi siapa dong yang nelpon saya barusan?
Dan rasa penasaran saya terus berlanjut sampai keesokan paginya. Saya kembali menelepon adik saya untuk menegaskan. dan katanya memang benar ada panggilan keluar di ponselnya ke nomor saya. Tapi dia kembali menegaskan bahwa tadi malam, dia, suami dan anaknya semua tidur pulas dan tidak menelepon saya.
Aduuhh... jadi merinding disko deh. mungkinkah ada makhluk ghoib yang berusaha menelepon saya? hiii....
Dan kejadian ini mirip sekali dengan apa yang pernah di alami oleh teman satu kost saya, bertahun-tahun lalu. Tiba-tiba jadi keingetan saja, karena kasusnya sangat mirip.
Ketika itu, Rani, teman satu kost saya sedang pulang kampung. Beberapa hari setelah dia pulang kampung, Naning, teman kost saya yang lain, yang kebetulan kamarnya bersebelahan dengan kamar Rani, menerima telepon dari Rani. Ketika telepon diangkat, dihalo-halo, kok tidak ada sahutan ya? Tapi ketika telepon dimatikan, Rani pasti akan menelepon kembali. Begitu terus sampai berkali-kali.
"Halo?"
"Halo? tadi barusan nelpon kan? ada apa?"
"Hah? nelpon? enggak kok"
"Oh, mungkin si Faiz mainin telpon ya?" (Faiz nama keponakan saya)
"Enggak kok, nih si Faiz lagi pules tidur"
Nah lo... jadi siapa dong yang nelpon saya barusan?
Dan rasa penasaran saya terus berlanjut sampai keesokan paginya. Saya kembali menelepon adik saya untuk menegaskan. dan katanya memang benar ada panggilan keluar di ponselnya ke nomor saya. Tapi dia kembali menegaskan bahwa tadi malam, dia, suami dan anaknya semua tidur pulas dan tidak menelepon saya.
Aduuhh... jadi merinding disko deh. mungkinkah ada makhluk ghoib yang berusaha menelepon saya? hiii....
Dan kejadian ini mirip sekali dengan apa yang pernah di alami oleh teman satu kost saya, bertahun-tahun lalu. Tiba-tiba jadi keingetan saja, karena kasusnya sangat mirip.
Ketika itu, Rani, teman satu kost saya sedang pulang kampung. Beberapa hari setelah dia pulang kampung, Naning, teman kost saya yang lain, yang kebetulan kamarnya bersebelahan dengan kamar Rani, menerima telepon dari Rani. Ketika telepon diangkat, dihalo-halo, kok tidak ada sahutan ya? Tapi ketika telepon dimatikan, Rani pasti akan menelepon kembali. Begitu terus sampai berkali-kali.
Ketika Rani kembali ke kost dua hari kemudian, Naning menanyakan perihal teleponnya yang aneh kemarin. Dan di luar dugaan kami, Rani justru tampak terkejut dan bingung.
Rupanya, selama beberapa hari di kampung, Rani sama sekali tidak memegang ponsel, karena ponselnya tertinggal di dalam kamar kost. Dia bahkan mengajak kami semua untuk masuk ke dalam kamarnya untuk membuktikan perkataannya. Dan benar saja, setelah Rani membuka pintu kamarnya yang terkunci, kami melihat ponselnya tergeletak manis di meja belajarnya.
Hah? Jadi siapa dong yang menelepon??
Kalau dial terjadwal ada gak sih, Mba?. Hahaha
BalasHapusIkutan diskoan di sini. . .
owh, emang ada pengaturannya seperti itu ya mbak?? :D mungkin aja ya? hehe....
BalasHapusmakasih udah mampir :)
Mungkin pas mau tidur HPnya tertaro di kasur trus pas lg tidur HPnya terpencet karena kena gesekan badan? :-| Mudah2an ya mba bukan yang aneh2 :))
BalasHapushttp://nieke.keritikentang.com/
iya mbak, kemungkinan itu juga sudah terpikirkan sama saya. tapi kata adik saya HP nya ada di meja yg tdk terjangkau oleh mereka ketika itu :( sekarang sih saya cm berharap kejadian itu cukup sekali saja saya alamin. hii... amit2 deh jangan sampai sy ngalamin lagi atau yg lebih dari itu :) makasih ya sdh mampir :)
BalasHapusWah wah, siapa itu yang nelpon? :D
BalasHapuswah kok ceritanya horror gini ya? hehehe....
BalasHapusjadi penasaran juga, siapa ya yang nelpon?
Oooh aku pernah nggak sengaja nindih hpku, padahal nggak aku keylock. Jadinya kayak neror orang yg diseberang krn nopenya paling atas jadi ketelpon terus wkwkwkk... Trus minta maaf sih. Tapi kalau ybs gak pegang telpon, siapa yg nelpon ya? http://www.burselfwoman.com/
BalasHapusIya kl taro di kasur ada kemunkinan tertindih badan. Tapi kl taro di atas meja, siapa yang mencet2 ya? Hayoooo....
BalasHapusHttp://www.kamunaku.com
Huaaah jadi ingat novel horor yang pernah saya baca soal telpon ginian :D
BalasHapus*salam kenal balik mbak :D*
http://chemistrahmah.com
seru banget bacanya. haha.
BalasHapusasuransi rawat inap