Yang sudah jadi ibu, dan punya 2 anak yg semuanya laki-laki… hayyoo ngaku… pernah dibikin pusing nggak sih saat anak kita mengundang teman-temannya bermain di rumah? Kalo saya sih, terus terang aja, stress berat melihat anak saya dan teman-temannya yang semuanya laki-laki itu berlarian di rumah, main tak umpet, perang-perangan, teriak-teriakan, ngeberantakin mainan, dan terkadang saat mereka lupa suka main bola segala. baru pada ingat kalo main bola di dalam rumah itu dilarang setelah saya berteriak-teriak histeris takut si bola menghantam TV.
Sebenarnya dari dulu pengen banget bikin ruang bermain, yang selain digunakan sebagai tempat bermain, juga dapat digunakan sebagai ruang tamu khusus untuk anak-anak saya, tempat mereka menerima tamu-tamunya. tapi berhubung kondisi rumah dan keuangan yang belum memungkinkan, jadi keinginan itu terpaksa ditunda dulu sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Kondisi ini membuat saya jadi berpikir-pikir. Duh, sampai kapan ya saya harus menahan diri menghadapi anak-anak yg super lincah ini? Apa harus menunggu sampai mereka semua tumbuh menjadi remaja dan bertingkah laku lebih tenang? Tapi itu kan masih berapa tahun lagi. dan sepertinya saya tidak akan sanggup kalau harus menunggu selama itu!
Dan setelah saya amati, anak-anak tersebut paling senang main ke rumah saya karena memang saya menyediakan cukup banyak mainan (untuk kedua anak saya). Anak-anak itu betah sekali kalau sudah main di rumah, mereka leluasa membongkar laci-laci berisi mainan anak-anak saya sembari bercanda, tertawa-tawa, berteriak-teriak dan membuat rumah hampir seperti kapal pecah.
Ketika mengamati tingkah laku mereka, tiba-tiba terbersit gagasan untuk mengganti laci mainan itu dengan sesuatu yang lain yang lebih bermanfaat. Dan ide yang tertangkap saat itu adalah sebuah rak buku. Yang terlintas dalam benak saya ketika itu adalah, betapa menyenangkannya melihat anak-anak itu membaca, membuka wawasan mereka tentang dunia di sekitarnya.
Begitulah, akhirnya saya mencoba mengumpulkan buku-buku koleksi anak saya yang ternyata masih sangat sedikit jumlahnya (jauh lebih banyak koleksi mainannya, hadeehh), saya ungsikan laci mainan ke kamar belakang dan saya gantikan dengan sebuah rak buku mungil untuk para krucil.
koleksi bukunya masih seadanya :)
Sebenarnya cukup memuaskan untuk saya karena dengan begitu anak saya jadi lebih bersemangat membaca buku karena bersama dengan teman-temannya. Sehari, dua hari, dan di hari ketiga ada satu anak yang absen main ke rumah. Disusul hari-hari selanjutnya jumlah anak-anak itu semakin berkurang. Olala… ide saya ini jadi seperti sedang menyaring anak-anak tersebut. Ada beberapa anak yang tetap datang dan menikmati buku-buku yang saya sediakan, yaitu mereka yang saya lihat memang mempunyai keingin-tahuan dan minat baca yang tinggi. Sementara yang lain tak pernah terlihat lagi batang hidungnya.
Bagaimanapun juga saya merasa sangat bersyukur karena paling tidak, sekarang ini minat baca anak saya sudah lumayan terlihat. Ini karena beberapa gelintir kawannya yang tetap datang ke rumah untuk membaca buku bersamanya. Saya tetap berharap kawan-kawannya yang lain suatu hari nanti akan kembali datang untuk membaca buku. Dan sembari menunggu, sedikit demi sedikit saya akan terus menambahkan buku di rak mungil itu. Ternyata jauh lebih murah dibandingkan kalau saya tetep kekeuh pengen bikin ruang bermain.
wah, saluut....smga semakin senang baca ya mak anak2nya :)
BalasHapushihihihi..keren mbk,anak2 itu kalo dikasi buku yg menarik dan lhat emaknya baca buku pasti ikutan hehe
BalasHapussalam kenal
keren mbak idenya, saya juga sempat berpikir seperti itu, andai punya rumah sendiri, ingin membuatkan ruangan khusus untuk anak saya, yang berisi semua perkakasnya dia, sehingga bila teman-temannya main ke rumah, bukan kamar tidur lagi yang diacak-acak......
BalasHapusIde kreatif mak, bisa diterapkan ni, problem kita sama, tapi anak saya cewek tapi temannya juga bejibun! Klo sudah main berantakannya dari depan ampe belakang, bikin klliyengan dah beresinnya :v :v :v
BalasHapuside jitu penuh manfaat ya, Mak. Anak2 senang dan emaknya pun bisa tersenyum manis dan bernapas lega. Ga perlu kuatir lagi akan berjatuhan korban terhadap perabotan di dlm rumah. Hihi
BalasHapushai mak Rita, salam kenal ^^
BalasHapuswah , idenya kereeenn..efektif bgt ya mak utk bikin suasana rumah lebih tenang, hihi..