Apa
hubungannya coba? Memangnya ada?
Sebenarnya...
Ada sih kalau buat saya, hehe....
Kalau
boleh jujur, belanja memang membuat saya bahagia. Saat saya merasa jenuh dan
stress dengan rutinitas hidup, belanja seperti siraman air di tengah gurun
pasir. Menyejukkan, melegakan.... membuat ketagihan.
Ini
maksudnya bukan belanja kebutuhan primer atau kebutuhan rumah tangga lainnya
ya. Maksud belanja di sini adalah membeli barang-barang remeh tidak penting
tanpa guna yang ujung-ujungnya nanti hanya akan menuh-menuhin rumah saja.
Saya
tidak perlu barang-barang branded yang mahal. Sekedar pouch murah meriah pun
sudah cukup mampu menyenangkan hati saya. Pokoknya asal pulang ke rumah bawa tentengan saja.... hehe....
Seperti
kotak makan di bawah ini
Ini murah
meriah sekali, 50 ribu rupiah saja sudah dapat 12 buah. Jauh sekali kan dengan
tupperw*re yang kalau sepaket seperti ini bisa sekitar 500 ribuan ^_^
Tentu
jangan menanyakan soal kualitas. Ini plastiknya tipiisss... sekali dan beberapa
ada yang tutupnya susah ditutupkan. Ya soalnya kan murah yaaaa... dilarang
komplain hahaha........
Lalu
kalau sudah tahu kualitasnya begitu, kenapa di beli juga?
Karena warnanya pink. Zzz -_-
Iya, saya
tahu. Untuk urusan belanja-belanji saya termasuk kategori boros, sembrono, dan
kurang perhitungan. Saya tahu dan sebetulnya, saya sedang berusaha untuk
berhenti.
Sulitnya
adalah, ketika sedang dilanda kejenuhan dengan rutinitas keseharian, maka saya
akan merasa bahwa membeli sesuatu adalah jalan keluar supaya pikiran saya bisa
kembali fresh dan bersemangat.
Sedang
berusaha untuk merubah mindset itu sih, tapi masih sulit -_-
Padahal
kalau sedang beres-beres rumah dan melihat barang-barang bertumpuk dan kurang
bermanfaat saya selalu berkata pada diri sendiri: sudah ya, stop bela-beli lagi! Dan lalu bertekad kuat tidak akan
beli apapun lagi.
Tapi
beberapa hari kemudian saya pasti ingin beli sesuatu lagi (ini semacam penyakit
atau apa?).
Sedikit bercerita tentang kotak makan
berwarna pink di atas itu:
Saya
sudah melihatnya berbulan-bulan yang lalu sebenarnya. Tapi ketika itu suami
melarang. Saya pun menurut dan sempat berpikir: untung dilarang, jadi bisa agak
direm nih..... *senang
Sampai
beberapa bulan kemudian kami dipertemukan kembali.. dan saya kembali tergoda
>_<
Sebenarnya
sempat tidak ingin membeli karena saya kira yang warna pink sudah habis.
Ternyata masih ada, tinggal satu-satunya, nyelip di bagian belakang ^_^ tambah
kuat deh keinginan saya untuk memiliki hfftt......
Iya saya
tahu kebahagiaan yang saya rasakan saat berbelanja ini hanya semu, tidak
permanen. Karena meskipun menyenangkan, namun kebahagiaan karena berbelanja ini
tidak tahan lama.
Saya
sering merasa bahwaa kebahagiaan setelah berbelanja itu bukan kebahagiaan yg
sebenarnya, karena saya pun sering menatap lama-lama barang yang habis saya
beli sambil ngomong dalam hati, bener gak sih ini bikin gue bahagia?
Lalu
kemarin saya iseng mengkalkulasi barang-barang tidak penting yang menumpuk di
rumah dan... alamakjan...... barang2 murah itu kalau dikumpulkan harganya jadi
banyak juga ternyata....
Saya
sedang mencoba trik baru buat diri sendiri nih, mudah-mudahan sih berhasil.
Jadi
sekarang setiap saya melihat barang-barang remeh tidak penting dan saya ingin
beli, maka saya hanya akan melihat harganya, tanpa membeli, hehe....
Nah
misalkan harganya 10 ribu, maka saya akan masukkan uang 10 ribu ke dalam sebuah
stoples. Dan saya akan terus memasukkan uang ke dalam stoples setiap kali saya
berhasil menahan keinginan membeli sesuatu. Jumlah yang saya masukkan harus
sama dengan harga barang yang saya inginkan tapi tidak saya beli.
Feeling
saya sih, kalau bisa konsisten, sepertinya tidak lama lagi saya bisa beli
gadget baru dari uang-uang di stoples ini hihihi....
Dan saya
ingin tahu nantinya mana yang bisa membuat saya lebih bahagia... mengumpulkan
barang-barang remeh tak berguna atau mengumpulkan uang. ^_^
Sekian
postingan tidak penting kali ini dan terima kasih sudah membaca... ^-^
Sama kak sama.. Kita tos dulu yuk, aku juga bukan tipe org yg belanja harus berbranded gitu, asal apa yg diinginkan terwujud udah seneng bgt meski harganya nggak seberapa.. Btw semoga lebih bikin bahagia menabung ya :)
BalasHapusDulu, duluuuu sekali, saya suka membeli barang-barang yang bisa digunakan untuk wadah-wadah gitu semacam toples. Ternyata memang dibutuhkan kalau pas mau bawa makanan dari rumah.
BalasHapusuntuk perabotan dapur, saya selalu memberi barang yang pasti saya pakai dan sering enggak cuma sesekali.
Kalau sekarang, tidak lagi. Saya kok fokus mengumpulkan uang untuk memperingan pelunasan ONH hhh. Kalau lihat barang-barang yang menarik, saya akan bilang halah paling-paling ora kanggo. Duwite nggo tuku emas wae hehe, mekaten mbak Rita
Ha ha ha..kalau container plastik2 begitu saya agak picky sih mbak...mesti yang emang lulus sensor...karna buat wadah makanan, takut ada apa2...
BalasHapusSekarang saya menghindari belanja di saat hati sedang stress. Memang sih sempat bikin bahagia. Tapi setelah stressnya hilang malah jadi galau lagi. Kadang yang saya belanjain itu bukan sesuatu yang saya butuhkan. PAdahal kadang saya suka kala kalau belanja saat lagi stress :D
BalasHapusAduh ini aku alami banget nih. Buka buka onlines shop trus belanja dan merasa bahagia. Hihihi
BalasHapusapalagi kalau barangnya lucu dan murah, pasti bikin mupeng ya mbak
BalasHapustapi strateginya boleh juga tuh dicoba, bisa beli barang yang memang benar-benar diinginkan atau diperlukan