Temans
ada yang pernah mengalami biduran? Bagaimana rasanya? Gatal-gatal sedap ya?
Hahaha.....
Saya,
dulu langganan biduran ketika masih SMP. Menurut saya sendiri, saya alergi
terhadap udara dingin. Ya, karena setiap kali saya merasakan suhu cuaca terlalu
dingin, saya pasti akan biduran.
Tapi saya
tidak pernah lama kalau biduran. Kalau bidurannya datangnya malam, paling saya
bubuhi bedak heroc*n dan saya pakai tidur, besok paginya sudah hilang. Kalau
datangnya pagi bangun tidur, ya sudah saya mandi saja sekalian lalu berangkat
sekolah dengan kondisi badan penuh bentol, eh... tahu-tahu di sekolah sudah
hilang saja.
Sejak
lulus SMP sampai saat ini, bisa dibilang saya sangat jarang biduran lagi.
Kalaupun iya, itu hanya sebentar saja. Paling setengah hari dan kemudian sembuh
sendiri.
Makanya
saya tidak pernah menanggapi terlalu serius saat tubuh saya terserang biduran.
Diamkan saja, nanti juga sembuh sendiri.
Sampai
saat saya menulis ini. Saya sedang
biduran yang menurut saya paling parah. Huuhuhuu.....
Bukan parah
yang bagaimana-bagaimana sik. Cuma ini adalah biduran terlama sepanjang sejarah hidup saya. Sudah lebih dari 24
jam. Dan belum sembuh juga. Duuhh, bagaimana ini....
Sebenarnya
saya tidak masalah sih tubuh saya bentol-bentol. Asal jangan gatal saja. Karena
sebenarnya yang menyiksa itu ya gatalnya itu kan, hiks...
Ini
benar-benar tersiksa karena jangka waktunya hampir 2 hari kan. Biasanya kan
paling lama hanya 12 jam saja, seringnya juga tidak sampai...
Lha ini
sudah 2 hari kok masih bentol-bentol dan gatal. Mana gatalnya itu yang tak
tertahankan gitu kan. Yang HARUS DIGARUK. Karena kalau tidak digaruk saya bisa
kehilangan konsentrasi dalam mengerjakan apapun. Duh... *cry
Dan saya
itu kan punya warung mungil ya di rumah. Dan itu MEMAKSA SAYA UNTUK TIDAK
MENGGARUK selama ada pembeli. Yakali masa saya garuk-garuk saat ada yang beli,
errrr......
Bisa
dibayangkan dong bagaimana fokus dan konsentrasi saya melayang mengepakkan
sayapnya membawa serta kewarasan saya.
Iya. Memang rasanya saya sudah nyaris gila karena rasa gatal ini. Mana katanya kalau biduran itu jangan
digaruk kan. Katanya kalau digaruk justru malah akan merembet ke mana-mana. Lha
padahal kalau tidak digaruk kan juga gimana..... gatal banget nget nget....
Suami
menyarankan untuk ke dokter, tapi sayanya yang merasa gimana gitu, mosok cuma
biduran saja kok ke dokter. Solusi sementara, saya lalu membeli obat pereda
gatal di apotek. Itu setelah saya googling, hahaha.... beneran, tadinya saya
tidak tahu kalau ada obat pereda gatal. Kirain cuma ada pereda nyeri saja.
Saya sudah
minum 2 tablet, tapi rasa gatalnya belum benar-benar hilang.
Kalau
sampai besok belum sembuh juga, sepertinya saya harus menyerah dan menghadap
dokter.
Dan ini
adalah awal tahun ter-drama bagi saya. Drama Biduran....
Temans,
ada yang sedang biduran juga? Ayuk kita berpelukan....^_^
Terima
kasih sudah membaca dan Selamat Tahun Baru... ^_^
Dulu saya pernah biduran. Karena ga sembuh-sembuh, akhirnya beli obat di apotik. efeknya bikin ngantuk. Nggak lama setelah itu sembuh dan ga kambuh lagi.
BalasHapusKAlau saya laergi sama debu. Pasti deh langsung gatal-gatal. Semoga lekas sembuh, Mbak
BalasHapusWah, kalau Ibu saya alergi dingin. Trus minum susu skim.
BalasHapusSemoga cepet sembuh yaaa...
biduran itu nggak kenal waktu deh..
BalasHapusbiasanya yang pertama itu kalau aku di bibir,
ada rasa2 tertentu gitu jadinya bisa siap2 minum obat
alhamdulillah sih makin tua sekarang makin jarang biduran
Aku pernah waktu masih SD. Pas disekolah tetiba badan gatal semua, eh ternyata biduran. Setelah cari tahu penyebabnya ternyata karena saya alergi sama kerang
BalasHapusjarang biduarn sih dan sudah lama jaman masih kecil dulu
BalasHapusAku tiap hari nih mbak biduran gini. Hobi dingin tapi alergi dingin. Suka serba salah dan sering ribut SM suami ku
BalasHapussaya sejak hamil muncul gatal-gatal mba, bukan biduran sih tapi sama aja gatalnya nggak tahan. ujung-ujungnya memang ke dokter kulit dan ternyata alergi hormon. emang si biduran tu meresahkan banget.
BalasHapussanggat bermanfaat...
BalasHapustas anak terbaru