Temans
pernah mengalami ketindihan? Saya pernah beberapa kali. Dulu ketika masih kecil
dan mengalami ketindihan, mbak yang mengasuh saya memberi tahu bahwa itu
terjadi karena ada makhluk halus atau jin yang sedang menindih tubuh kita. Tapi
entah ya, ketika itu saya tidak terlalu merasa takut atau bagaimana. Ya
merinding sih sedikit, hehe.... tapi tidak terlalu dipikirkan.
Ketika
sudah SMA atau kuliah (lupa) saya membaca di majalah Intisari bahwa ketindihan
itu sebenarnya bisa dijelaskan secara medis. Jadi ketindihan dapat terjadi
ketika otak kita tiba-tiba terjaga dari tidur sementara tubuh belum siap dan
masih dalam keadaan tidur. Di saat seperti ini otak hanya bisa memberikan
perintah kepada mata dan telinga saja. Itulah sebabnya di saat mengalami
ketindihan kita dapat melihat dan mendengar situasi di sekitar kita sementara
tubuh terasa lumpuh tidak bisa digerakkan.
Karena
sudah mengetahui penjelasan medisnya, saya jadi tidak terlalu panik saat
ketindihan menyerang. Biasanya saya hanya memperbanyak dzikir atau membaca
surat-surat pendek saja sambil menunggu seluruh tubuh saya benar-benar
terbangun dari tidur.
Beberapa
hari ini, saya sering tertidur lagi ketika anak-anak sudah berangkat sekolah.
Sebenarnya biasanya itu adalah jamnya saya blogwalking atau sekedar
melihat-lihat informasi di luaran sana. Ya maklumlah ya, saya ini seorang ibu
rumah tangga yang hampir setiap hari terkurung di rumah, jadi saya harus sering
buka-buka internet untuk bisa tahu kejadian-kejadian di dunia luar supaya tidak
terisolasi, hehe....
Nah
masalahnya, beberapa hari ini saya merasa lebih nyaman buka internet
menggunakan smartphone dan bisa di tebak kan, kalau sudah memegang smartphone
di kasur, pasti ujung-ujungnya..... ketiduran! Zzzzz.........
Dan
ini sudah berlangsung lumayan lama sih sepertinya. Mungkin ada kali sebulanan
ini, saya selalu tertidur lagi mulai dari jam 7 pagi, dan terbangun sekitar
pukul 8 atau setengah 9.
Tapi
mulai kemarin, saya bertekad tidak mau lagi tertidur pagi-pagi. Saya kembali
menggunakan laptop untuk ber-internet-ria. Karena dengan menggunakan laptop,
saya terpaksa harus duduk di kursi dan otomatis tidak mungkin ketiduran.
Saya
tidak mau lagi tertidur pagi-pagi karena saya takut. Ya, saya takut karena
kemarin mengalami ketindihan yang tidak biasa.
Awalnya
sih hanya ketindihan seperti biasa. Saya berdzikir sambil berharap semoga tubuh
saya segera terbangun dari tidurnya. Di antara sadar dan tidak, saya merasa
Rafka naik ke kasur lalu memeluk saya dari belakang. Tangannya merangkul leher
saya dan saya merasakan kenyamanan yang biasa saya rasakan ketika Rafka
melakukannya.
Dan
tiba-tiba saja otak saya seperti mengingatkan bahwa Rafka sedang sekolah! Saya
merasa panik sesaat, tapi entah bagaimana saya kembali tenang sambil
mengencangkan dzikir. ‘Rafka’ masih memeluk saya dari belakang sambil
tertawa-tawa kecil. Saya hanya berkata dalam hati bahwa jika saya sudah sadar
sepenuhnya maka semua pasti akan baik-baik saja.
(Sebenarnya
saya bingung juga, sebenarnya saya sadar atau tidak ketika itu? karena mata
saya bisa melihat sekeliling kamar, dan telinga saya mendengar berbagai
aktifitas orang-orang di luar rumah. Bahkan suara tikus yang mencicit-cicit di
dalam jebakan di teras rumah pun terdengar jelas oleh saya).
Suasana
semakin ‘seru’ ketika mata saya yang sedang menatap gorden, tiba-tiba menangkap
bahwa gorden itu bergerak-gerak. Saya pikir ah mungkin tikus atau cicak di
balik gorden itu. Tapi sepertinya gerakan gorden itu semakin aneh
sodara-sodara............ dan ada ular keluar dari balik gorden itu! tidak
terlalu besar, tapi tidak kecil juga, mungkin se-pergelangan tangan Rafka. (ini
kenapa ngetiknya saya jadi ngos-ngosan yak...)
Saya
merasakan bahwa saya melompat dari kasur dan berlari keluar kamar. Tapi
beberapa detik kemudian saya mendapati bahwa tubuh saya masih melekat di kasur.
Terasa lumpuh.
Saya
sudah lupa untuk berdzikir. Saya lupa untuk tetap tenang. Saya lupa bahwa
ketindihan itu ada penjelasan medisnya. Pokoknya saya lupa. Saya ketakutan.
Yang saya lakukan ketika itu hanya berusaha untuk memberontak. Berusaha
bergerak, atau berteriak. Tapi tidak bisa.... huuuuhuuu......
Dan
ketika semuanya berakhir, tubuh saya terbangun dengan sentakan yang cukup
keras. (biasanya setiap kali ketindihan, tubuh saya akan terbangun dengan
santai. Itu karena saya tenang dan tidak memberontak. Yang kemarin itu saya
benar-benar memberontak dan melawan, jadi ketika terbangun, tubuh saya seperti
tersentak dengan keras)
Ular
dan Rafka sudah tidak ada. Saya ngos-ngosan, lalu segera membuka google untuk
mencari tahu tentang ketindihan lebih jauh.
Dan
ternyata yang mengalami ketindihan plus halusinasi seperti yang saya alami
kemarin banyak juga. Rata-rata orang yang ketindihan akan berhalusinasi melihat
sosok atau bayangan hitam yang sedang mondar-mandir di sekitar mereka (o em ji,
kebayang gak sih?).
Penjelasan
medisnya adalah: seringkali saat ketindihan itu juga sebenarnya otak kita masih
setengah sadar. Jadi orang-orang yang berhalusinasi saat ketindihan itu
setengah dari otaknya masih berada di alam mimpi, tapi berhubung setengahnya
lagi sudah sadar, jadi kejadian-kejadian di alam mimpi ada sebagian yang
terbawa ke alam sadar. Ya gitu deh, saya juga susah menjelaskannya, tapi
pokoknya seperti itu. hehe.......
Oke,
done. Jadi saya mungkin kemarin itu sedang bermimpi dipeluk Rafka. Tapi
setengah otak yang sadar mengingatkan bahwa Rafka sedang sekolah. Dan ketika
benar-benar sadar, Rafka menghilang.
Jadi,
tidak ada yang perlu ditakutkan. Saya memang hanya mencari penjelasan dari segi
medisnya saja. Saya bisa saja mencari lebih jauh tentang fenomena ketindihan ini
dari sisi yang lain. Tapi saya tidak mau. Hehe.... takutnya nanti malah mengganggu ketentraman
batin dan pikiran saya hihihi...
Yang
pasti, sekarang saya sudah kapok tidur pagi-pagi. Dan lagi, pagi hari kan
memang bukan waktunya tidur kan ya? *toyor
kepala sendiri.
Saya seringnya malem kl ketindihan, Mak. Biasanya terjadi saat kondisi fisik sdh kelelahan dan dipaksakan tidur sejenak, saat itulah sering saya tindihan. Ngeri-ngeri sedep dah xixixixii...
BalasHapusYg pasti di alam bwh sadar sy sdh terinstall tiap tindihan langsung otomatis dzikir dan baca ayat Kursi :D
berkat baca artikel ini aku jadi tau penjelasan medis soal ketindihan itu mbak. Sering sih ngalamin, tapi gak pernah tau kalo ini ada sebab musababnya. Salam kenal ya mbak :)
BalasHapushehe sebaiknya emang jangan buka google kadang2 malah bikin smakin parno. btw salam kenal saya resti. saya juga suka ketindihan. dan ketindihannya itu gabisa nafas. jadi rasanya kaya tenggelam padahal suasana yg saya alami saat ketindihan itu sedang di darat.
BalasHapusmgkin kita lelah mbak hehehe perlu sejenak piknik gtu. ngaruh ga sih?
waktu masih sekolah, saya beberapa kali ketindihan. Bikin takut, sih. Alhamdulillah sekarang udah gak pernah
BalasHapusBahasa jawanya sleep paralysis mba, salam kenal ya mba ...
BalasHapusPernah juga ketindihan waktu ngekos awal-awal di Jogja. Sampe dalam mimpi itu udah baca ayat Kursi puluhan kali tetep gak bisa melek. AKhirnya pas bisa kebangun langsung ketuk pintu kakak kos sebelah minta bobok bareng hahahaha
BalasHapusbaca artikelnya seru mba. semoga ga pernah ketindih lagi ya mba.
BalasHapusMobil Xpander OLX