Dua hari kemarin,
perasaan saya sedang melow haru sedih gimanaaa gitu ya, campur aduk lalu
semacam pingin nangis sambil bilang, “Huu huu... kusudah tua...” :D :D :D
Penyebabnya
teramat sangat amat sepele sih. Karena saya nemu sebuah lagu jadul tahun 90-an
di youtube :D
Padahal sering
sih, nyari lagu-lagu 90-an tapi entahlah, yang kemarin itu benar-benar bikin
melow sampai sekarang, omg :D
Mungkin
karena lagu itu terkenal di tahun 90-an awal ya... mungkin 93 atau 94... lupa,
saya masih unyu, hihihi...
Lalu
setelah itu lagu itu seperti menghilang dalam kehidupan saya tertumpuk
lagu-lagu lain yang.... duh, saya ini sombong atau apa ya, tapi menurut
perasaan saya, lagu-lagu di masa muda saya tuh jauh lebih bagus-bagus dari pada
lagu-lagu jaman sekarang :D
Dan
kemudian, setelah kurang lebih 25 tahun, tiba-tiba nemu lagi lagu itu... gimana
sih rasanya... langsung ingatan melayang saja tanpa bisa dicegah ke masa lalu.
Masa-masa di mana kehidupan saya begitu damai nyaman sentosa tanpa beban kehidupan.
Tidak perlu
memikirkan apa pun selain PR dan ulangan (dan cowok >_< )
Biasanya
kalau nonton lagu di youtube saya nggak pernah sampai baca komen-komennya. Tapi
entah kenapa kemarin itu tahu-tahu saya sudah scroll saja menuju ke komen dan
melihat komen-komen yang semuanya juga melow.... hiks, tambah pingin nangis kan
rasanya.
Hampir
semua yang komen adalah remaja jadul (wkwkwk) yang mengaku rindu dengan
kedamaian di masa lalu. Ya iya lah dulu damai. Wong nggak perlu mikirin cicilan
dan beban kehidupan, hahaha.....
Tiba-tiba
jadi rindu pada apa pun di masa itu. Rindu baca komik jepang, rindu nonton
telenovela, rindu naik angkot bareng sahabat-sahabat pulang sekolah... duh,
tiba-tiba jadi mrebes mili ini :D
Dan jeleknya
saya, saya tuh kalau sudah melow masalah umur atau kangen masa lalu, jadi
suka... apa ya, seperti menyesali kenapa bumi berputarnya cepat sekali? Jadi
suka iri dengan Nobita yang bisa kembali ke masa lalu dengan mesin waktu.
Intinya,
jadi suka lupa mensyukuri usia yang sudah Allah berikan untuk saya.
Baca juga:
40
Untungnya
sih, pikiran waras saya masih terjaga di tempatnya. Jadi melow-melow-an kangen
masa lalu itu paling hanya berlangsung satu atau dua hari saja. Ya kan kasihan
anak-anak ya, kalau saya terus merindukan masa lalu, itu kan berarti saya tidak
mensyukuri keberadaan mereka di masa sekarang hehe....
Terus dan
terus mengingatkan diri sendiri untuk bersyukur karena masih diijinkan untuk
bernafas hingga setua ini. Karena banyak orang yang saya kenal yang
kenyataannya sudah harus berpulang sebelum mencapai usia saya sekarang.
Kalau
bicara tentang masa lalu yang rasanya lebih indah dari masa sekarang, rasanya
setiap orang pasti mengalaminya ya... bahkan kakek nenek dan para buyut kita
pun pasti pernah mengalami masa remaja yang indah dan berbunga-bunga. Dan
normalnya memang waktu berputar kan. Saya sudah mengalami manis indahnya masa
remaja dan sekarang biarkan anak-anak merasakannya juga. Jangan egois jadi
orang. *toyor kepala sendiri
Dan saya
rasa, kehidupan di usia sekarang juga nggak kalah indah kok, dengan masa
remaja. Meskipun dengan konteks yang berbeda. Kalau dulu saya bahagia
menghabiskan waktu dengan para sahabat, sekarang saya bahagia menghabiskan
waktu bersama anak-anak. Dan lagi, sahabat-sahabat saya pun sudah memiliki
anak-anak dan kehidupan sendiri juga
kan, sedekat-dekatnya kami, tidak mungkin kami akan runtang-runtung lagi seperti dulu.
Kalau dulu
kehidupan terasa ringan tanpa beban, maka sekarang, walaupun hidup penuh beban,
tapi ada rasa indah yang tak terkatakan saat berhasil melakukan
pencapaian-pencapaian yang diinginkan.
Kalau dulu
kehidupan saya indah ceria seperti kembang api, maka kehidupan yang sekarang
pun tak kalah indah bahkan lebih berwarna walaupun lebih lembut laksana
pelangi.
Jadi begitu
ya. Ini saya menulis begini lebih untuk mengingatkan diri sendiri saja sih,
supaya tidak keseringan terseret arus melankolis masa lalu. Mengingatkan diri
sendiri untuk bersyukur, bersyukur, dan bersyukur karena di beri kesempatan
merasakan usia yang sekarang. Bukan malah merutuki bumi yang berputarnya
terlalu cepat, duh >_<
Jadi,
biarkan masa-masa itu tetap berada di sudut hati dan tersimpan rapi. Terkadang
bolehlah dibuka untuk sekedar ber-haha hihi. Tapi jangan sampai jadi tidak
menyukuri apa yang sudah berhasil dilewati sampai saat ini.
Dan terima
kasih sudah menyediakan waktu untuk membaca tulisan ini :D
Selamat
beraktifitas, jangan lupa untuk selalu bersyukur... ^_^
wkwkwkwkw.. mbaaa saya terharu baca di awal, lah kok ngakak baca di tengah.
BalasHapusIyalah masa lalu adalah paling damai, orang gak kenal cicilan, gak kenal bingung ntar malam masak apa, pokoknya tau beres hahaha
Semangat mbaaa..
Mari kita menua dengan bahagia dan sesekali mendengarkan lagu2 saat ini menjadi lagu lawas di masa depan :)
Saya tuh termasuk yang suka terpengaruh perasaannya kalau abis dengerin lagu hahhaa
BalasHapusIyayaaa rindu naik angkot bareng temen2.. milih2 banget mau plng skolah aja, angkotnya yg kayak gimana �� ah jadi nostalgia akuuu
BalasHapusTos, mba!
BalasHapusApalagi aku yang generasi X (kelahiran tahun 1965-1980), kalau pas dengar dan nonton koleksi lagu jadul, begh, langsung hati pun sesak dengan kenangan demi kenangan, muahahaha.
Apalagi kalau lagunya itu memang penuh dengan kenangan, tambah menggila deh, hahaha
Tapi,don't worry cuma sebatas itu aja kog.
Ini kenapa jadi ngakak melulu ya...
Sebuah penuturan kisah yang syahdu..Cuma sayang lagunya tidak disertakan atau dibuat link musik nya...😄😄
BalasHapusKarna saya juga penggemar lagu era 80 dan 90,an..😄😄
Sabat dan bersyukur adalah gaya hidup orang beriman.
BalasHapusIngat janji dan ancaman Allah bagi muslim yang bersyukur dan tidak bersyukur.
Itylah sebabnya, untuk urusan dunia kita harus melihat orang yang ada di bawah kita dan untuk urusan akhirat kita harus melihat orang yang berada di atas kita.
Salam hangat dari Jombang