Temans,
suka roti tidak? kalau saya sih, iya.
Ingat
dulu ketika masih kecil, roti tawar adalah sarapan alternatif andalan ketika si
Mbak yang membantu di rumah sedang mudik dan Ibu tidak sempat memasak. Pada
akhirnya, kami seringnya sarapan roti tawar selama si Mbak belum balik ke
rumah, hehehe...
Supaya
tidak bosan setiap pagi sarapan roti tawar, Ibu menyediakan beberapa jenis
selai di meja makan. Ada selai kacang, nanas, dan strawberry. Sesekali Ibu juga
menyediakan margarin dan mesis.
Bagi
kami, roti tawar ini membantu sekali ketika ingin sarapan yang cepat dan praktis. Bahkan sampai saya punya
kehidupan rumah tangga sendiri, roti tawar ini masih saja setia menemani
hari-hari saya, menawarkan kemudahan dan kepraktisannya, hihihi....
Duh,
rasanya ingin mengucapkan terima kasih kepada si penemu roti. Eh, tapi siapa ya
penemu roti? Kemarin sempat googling sih dan baru tahu kalau ternyata roti itu pertama
kali ada di Mesir. Tadinya saya pikir dari Eropa.
Jadi
pada awalnya, orang memakan gandum dengan begitu saja. Lama-kelamaan, mereka
mulai merasakan tidak nikmatnya memakan biji-biji gandum yang keras. Jadi
mereka lalu menumbuk gandum-gandum tersebut dan mencampurkannya dengan air.
Bagi
yang akan melakukan perjalanan, gandum yang sudah ditumbuk dan diberi air tadi
lalu dijemur hingga kering dan dijadikan bekal selama perjalanan.
Nah,
ceritanya pada suatu hari, ada orang Mesir yang lupa menjemur sisa adonan
gandum sehingga adonan tersebut me-ragi. Oleh orang tersebut, adonan yang sudah
ber-ragi itu lalu coba dibakar dan dimakan. Dan ternyata rasanya lebih lembut
dan enak. Sejak saat itu, orang-orang lalu sengaja meragikan adonan gandum
sebelum memakannya.
Dari
Mesir inilah bangsa Yunani lalu mengambil tekhnologi pembuatan roti yang
kemudian menyebar dan berkembang di Eropa. Seiring berjalannya waktu, pembuatan
roti terus berkembang sejalan dengan berubahnya zaman.
Sampai
saat ini, sudah ada berbagai macam jenis, bentuk, dan rasa roti.
Dan
roti memang makanan terpraktis bagi saya. Langsung ‘hap’... tidak perlu lagi
diolah dan dimasak, hehehe... (emak-emak pemalas ^_^).
Hap! praktis ya mak..
BalasHapusRoti enak banget diolesi Nutela yak atau madu organik buat sarapan.
Yup.. almarhumah ibu saya dulu sangat suka sekali roti tawar dengan olesan madu☺️
HapusSaya gak terlalu suka. Tapi suami dana nak-anaks aya suka. Jadi tiap hari nyetok roti
BalasHapusSama.. saya juga tiap hari nyetok roti karena suami sangat suka roti.. kalo saya pribadi sih sebetulnya SDH agak2 bosan karena dari kecil rasanya terlalu sering sarapan roti wkwk....
Hapus