Jumat, 26 Juni 2020

Memperbaiki Penyesalan



Gambar dari Pixabay


Ada yang suka iri nggak sih, sama Nobita?

Yang punya mesin waktu untuk dapat melihat masa depannya, bahkan masih diberi pilihan untuk dapat mengubahnya.

Andai di kehidupan yang sesungguhnya ada mesin waktu semacam itu, pasti dunia ini akan dipenuhi kedamaian dan kebahagiaan ya, hahaha.....

Banyak sekali penyesalan-penyesalan yang sering saya dengar, bahkan saya rasakan sendiri, terkait keputusan yang pernah diambil, berikut dampak yang dirasakan saat ini.

"Duh, coba dulu kuselesaikan kuliahku, pasti sekarang bla..bla..bla.."
"Coba dulu aku lebih keras berusaha, pasti sekarang bla..bla..bla.."
"Coba dulu aku nggak buru-buru menikah, pasti sekarang bla..bla..bla.."

Dan banyak lagi kalimat-kalimat penyesalan yang berawalan dengan "Coba dulu aku... "  disusul dengan "Pasti sekarang...."

Yah memang penyesalan itu selalu belakangan datangnya ya..   
Iya, karena kalau di depan namanya pendaftaran wkwk..  duh basi ya.. maaf..πŸ™„

Menyesal karena dulu salah memilih arah langkah, dan mengakibatkan kehidupan yang sekarang jadi banyak masalah, lalu merasa iri melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna karena dulu mengambil langkah yang benar... 
Atau orang lain yang sama-sama salah memilih arah, tapi kok kehidupannya baik-baik saja..?

Lalu berujung dengan menyalahkan nasib. Menyalahkan kehidupan. Menyalahkan takdir.

Yes, itu alami sih.  Rasanya banyak orang mengalaminya. Saya juga pernah...

Cuma ya, lalu mikir...  sampai kapan dong mau terus tenggelam dalam penyesalan? Yang ada masalah hidup  bukannya berkurang, tapi malah semakin bertambah.
Lalu semakin merasa menyesal, semakin sedih, dan semakin marah pada kehidupan dan takdir. 
Nah, nggak ada habisnya kan?

Lalu bagaimana dong?

Ya berusaha untuk bangkit. Berusaha untuk keluar dari kubangan penyesalan. Meskipun rasanya berat.. meski rasanya seperti sedang berjuang untuk keluar dari kubangan pasir hisap... 
Berat... tapi tetap harus dilakukan sekuat tenaga. Meski kadang harus diiringi dengan banjir air mata dan hati yang merana.

Duh, rasanya nggak sanggup. Sudahlah masalah hidup sedang menghujam dengan begitu kejam, masih harus berjuang juga. Itu berat, Jenderal.. πŸ˜•

Oke. Emang iya sih. 

Tapi kalau kita HANYA menangisi kesalahan dan berbagai permasalahan yang datang sesudahnya, percayalah... level kesedihannya tetap sama dengan jika kita menangisinya sambil berjuang.

Kalau merasa sudah tak sanggup lagi, coba perhatikan sekeliling kita. Dan akan kita temukan bahwa ternyata bukan kita saja yang sedang dirundung masalah. Bahkan mungkin ada yang masalahnya jauuuhh lebih berat.

Berusaha memperbaiki keadaan setelah sebelumnya kita kacaukan. Itu solusi satu-satunya. Tak ada jalan lain lagi. 
Ya, kecuali kalau mau terus berada dalam kubangan penyesalan dan kesedihan seumur hidup...

Berat? 

Pasti.

Tapi percayalah, berat itu bukan berarti kita tidak kuat. 

Jadi, sudah siap melangkah keluar dari kubangan penyesalan? 

Tata hati. Tenangkan diri. Buat perencanaan. Siapkan tenaga dan mental. Lalu mulai melangkah πŸ˜‰πŸ’

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Tulisan ini sebenarnya sebagai pengingat untuk diri saya sendiri. Karena terkadang, saya pun seringkali merasa lelah dan ingin menyerah πŸ™ƒπŸ’”
Tetap menyemangati hati dan diri sendiri. Karena kalau bukan kita yang memperjuangkan nasib sendiri, siapa lagi..?

Buat yang sedang berjuang juga, tetap semangat ya... 
Boleh lho, kalau ada yang mau sharing supaya bisa saling menguatkan dan menyemangati ☺πŸ’




 













10 komentar:

  1. Namanya penyesalan, kita tahu nggak ada gunanya. Tapi tetep aja dirasakan.
    Menyesal nggak apa-apa sih. Asal setelah itu kita paham harus terus bergerak. Maju dan semangat😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah betul itu.. 😁
      Memang harus pandai2 mengelola pikiran dan emosi sih, agar bisa melanjutkan perjalanan di tengah deraan penyesalan, hihi...

      Semangaatt......

      Hapus
  2. Kalo ada mesin waktu menurutku bukan nantinya ada kedamaian dan kebahagiaan tapi malah kekacauan. Ya soalnya tiap orang mungkin akan memilih untuk kembali ke masa lalu kemudian memperbaiki apa yang salah.

    Masalahnya kan bukan kita sendiri tapi banyak orang juga akan melakukan hal sama. Kita salah pilih pasangan A, lalu kembali ke masa lalu untuk berdekatan dengan B yang di masa kini adalah orang baik, ganteng, penyayang mana tajir melintir lagi.

    Masalah bukan hanya kita, bisa jadi banyak orang lain juga yang ingin dengan B. Belum lagi ternyata setelah diubah ternyata B malah ngga jauh beda dengan A karena ada perubahan pasangan dalam hidupnya.

    Salah, kok malah aku fokus pada mesin waktu bukannya artikel.πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mesin waktunya milik kita sendiri aja... Orang lain jangan punya, hahaha....😁

      Hapus
    2. Hahaha,

      Tetap semangat dan jangan menyerah ya. Jadi ingat lagunya D'Masiv.πŸ˜ƒ

      Hapus
  3. Saya sering banget berpikir demikian, bahkan mau nulis masalah ini dong hari Rabu besok hahaha.

    Saya pikir memang manusiawi sih ya, meski harus ada ending yang lebih baik.
    Nggak cuman asal mengeluh :D

    Apapun itu, mari kita selalu semangat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups. Harapannya memang semuanya berending lebih baik ya..

      Semangaatt....

      Hapus
  4. Penyesalan itu selalu datang belakangan, kalau di depan namanya pertimbangan.

    Setiap orang, biar bilangnya nggak, pasti pernah mengalami penyesalan karena merasa telah salah mengambil keputusan.

    Wajar saja kok menurut saya mah. Manusiawi. Namanya juga manusia. Kecuali, mungkin kalau kita sudah berhenti jadi manusia.

    Tidak ada solusi yang lebih baik untuk ngatasin hal itu selain ambil pelajaran dari peristiwa yang disesali, dan kemudian move on.

    Hidup tidak bisa diputar balik, jadi kita cuma bisa menghadap dan berjalan ke depan saja. Kalau menyesali, ya gapapa, kasih waktu dikit deh untuk merenung, tapi setelah itu jalan lagi.

    Life must go on

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups. Yang lalu2 nggak perlu dilihat lagi ya. Fokus melihat masa kini dan masa depan aja..

      Hapus
  5. Merkur 37C Progress Long Handle Safety Razor - DSCasino
    Merkur 37C Progress Long Handle 1xbet korean Safety Razor. The Merkur 37C is λ©”λ¦¬νŠΈ 카지노 a heavy duty travel safety razor. The handle is longer and has a μƒŒμ¦ˆμΉ΄μ§€λ…Έ handle that is longer  Rating: 5 · ‎2 reviews · ‎$45.00 · ‎In stock

    BalasHapus