Senin, 04 Mei 2020

Tentang Menggantungkan Harapan


gambar dari Pixabay
Pernah tidak, merasa kecewa dengan seseorang, karena sikap atau perbuatannya yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan atau harapkan?

Merasa sudah melakukan yang terbaik, tapi balasan yang diterima kok nggak ngenakin ya... lalu merasa percuma sudah berbuat baik.
Atau ,
Sudah curhat panjang lebar dengan harapan hati menjadi lebih lega dan tenang. Eeh, ujung-ujungnya malah dijudge, atau dinasehati panjang lebar yang membuat hati justru terasa semakin berlubang.

Saya pernah sih dua-duanya. Dan mungkin ada banyak lagi orang yang pernah juga mengalaminya. Banyak dengar keluhan semacam: “Habis curhat bukannya lega malah jadi tambah bete...”  atau  “Nggak tahu diri banget sih tuh orang. Tau gitu gak gue tolongin tadi. Nyapek-nyapekin diri gue sendiri aja...”

Karena ya... memang hati dan pikiran setiap orang itu beda-beda sih ya. Apa yang kita mau, kita rasa, dan kita pikirkan, belum tentu sama dengan pemikiran, perasaan, dan kemauan orang lain. Sudut pandang orang juga beragam, yang mungkin terkadang akan membuat kita merasa ‘kecewa’ terhadap orang lain.
Beberapa kali melihat dan mengalami, membuat saya sekarang tidak lagi menaruh terlalu banyak harapan  terhadap orang-orang di sekitar saya.

Dulu, saya selalu membutuhkan orang lain untuk meluapkan segala rasa yang saya punya. Lega sih setelahnya, tapi ya hanya sesaat. Karena mereka toh hanya bisa mendengarkan. Mungkin terkadang memberi solusi, namun tidak cukup berarti.
Jadi, sekarang saya mencoba mengurangi curhat kepada orang lain. Selain masalah saya belum tentu selesai, takutnya juga malah membebani orang yang saya curhati juga.
Saya juga tidak lagi terlalu banyak menaruh harapan pada orang lain. Karena terkadang harapan yang saya gantungkan kepada mereka ternyata tak sejalan dengan pemikiran, prinsip, maupun keinginan mereka. Kalau sudah begitu malah hanya akan membuat sakit hati saja ujungnya kan..?

Sekarang, curhat-curhat saya, harapan-harapan saya, saya luapkan sepenuhnya hanya kepada Tuhan saja.
Karena hanya kepadaNyalah saya merasa bebas mengeluarkan semua unek-unek yang memenuhi seluruh rongga hati. Bebas meminta, bebas meletakkan segala harapan.
Dengan begitu, sekarang saya bisa meminimalisir rasa sakit hati karena sikap dan pemikiran orang yang ternyata tidak sejalan dengan saya.

Saat kita sudah berbuat baik, kemudian orang yang kita baiki ternyata tidak melakukan seperti apa yang kita harapkan, ya sudah... nggak apa-apa. Ada Tuhan yang akan membalas kebaikan kita.
Saat kita curhat tentang masalah kita kepada orang lain, dan tanggapan dari orang tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang kita mau, ya sudah... nggak apa-apa. Besok-besok beralih kepada Tuhan saja curhatnya.
Hati jadi rasanya lebih tenang. Lebih legowo saat melihat ada begitu banyak perbedaan prinsip dan pandangan.
Karena Tuhan memang menciptakan kita dengan jutaan perbedaan. Dan masing-masing tidak bisa dipaksakan.

Untuk yang merasa sudah terlalu banyak kecewa, yuk, kurang-kurangin menggantungkan harapan kepada manusia. Curhat-curhat kepada manusia.
Alihkan semua curhat dan harapan hanya kepada Tuhan saja.
Karena DIAlah Sang Maha Pengatur Cerita. Maka dekatkan diri padaNya. Gantungkan segala harapan padaNya. Mintalah supaya ada banyak bahagia dalam cerita kehidupan kita.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga selalu lancar ya...
Dan jangan lupa selalu jaga kesehatan.
Terima kasih sudah membaca ^_^

1 komentar:

  1. Heemm.... kenapa mengharapkan orang untuk bertindak seperti mau kita? Itu sih sama saja memberi kesempatan orang mengecewakan kita.

    Almarhum ibu saya dulu pernah bilang, "jadilah orang baik, bukan karena orang baik kepada kamu, tapi karena kamu orang baik".

    Intinya, kalau mau curhat, ga usah mengharapkan respon yang menyejukkan dan menenteramkan. Curhat karena memang ingin mengeluarkan isi hati saja. Nggak usah berharap dikasihani dan dimaklum.

    Hahaha.. soalnya kalau berharap begitu, nanti malah tambah kecewa, terus curhat lagi ke orang lain, digituin lagi, tambah kecewa lagi..

    Nggak beres-beres jadinya..

    Salam kenal dan maaf baru datang saja sudah ngoceh panjang lebar

    BalasHapus