Pernah
tidak, merasa kecewa dengan seseorang, karena sikap atau perbuatannya yang
tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan atau harapkan?
Merasa
sudah melakukan yang terbaik, tapi balasan yang diterima kok nggak ngenakin ya... lalu merasa percuma sudah berbuat
baik.
Atau ,
Sudah curhat
panjang lebar dengan harapan hati menjadi lebih lega dan tenang. Eeh,
ujung-ujungnya malah dijudge, atau dinasehati panjang lebar yang membuat hati
justru terasa semakin berlubang.
Saya pernah
sih dua-duanya. Dan mungkin ada banyak lagi orang yang pernah juga
mengalaminya. Banyak dengar keluhan semacam: “Habis curhat bukannya lega malah
jadi tambah bete...” atau “Nggak tahu diri banget sih tuh orang. Tau
gitu gak gue tolongin tadi. Nyapek-nyapekin diri gue sendiri aja...”
Karena
ya... memang hati dan pikiran setiap orang itu beda-beda sih ya. Apa yang kita
mau, kita rasa, dan kita pikirkan, belum tentu sama dengan pemikiran, perasaan,
dan kemauan orang lain. Sudut pandang orang juga beragam, yang mungkin
terkadang akan membuat kita merasa ‘kecewa’ terhadap orang lain.
Beberapa
kali melihat dan mengalami, membuat saya sekarang tidak lagi menaruh terlalu
banyak harapan terhadap orang-orang di
sekitar saya.
Dulu, saya
selalu membutuhkan orang lain untuk meluapkan segala rasa yang saya punya. Lega
sih setelahnya, tapi ya hanya sesaat. Karena mereka toh hanya bisa
mendengarkan. Mungkin terkadang memberi solusi, namun tidak cukup berarti.
Jadi,
sekarang saya mencoba mengurangi curhat kepada orang lain. Selain masalah saya
belum tentu selesai, takutnya juga malah membebani orang yang saya curhati
juga.
Saya juga
tidak lagi terlalu banyak menaruh harapan pada orang lain. Karena terkadang
harapan yang saya gantungkan kepada mereka ternyata tak sejalan dengan
pemikiran, prinsip, maupun keinginan mereka. Kalau sudah begitu malah hanya
akan membuat sakit hati saja ujungnya
kan..?
Sekarang,
curhat-curhat saya, harapan-harapan saya, saya luapkan sepenuhnya hanya kepada
Tuhan saja.
Karena
hanya kepadaNyalah saya merasa bebas mengeluarkan semua unek-unek yang memenuhi
seluruh rongga hati. Bebas meminta, bebas meletakkan segala harapan.
Dengan
begitu, sekarang saya bisa meminimalisir rasa sakit hati karena sikap dan
pemikiran orang yang ternyata tidak sejalan dengan saya.
Saat kita
sudah berbuat baik, kemudian orang yang kita baiki ternyata tidak melakukan
seperti apa yang kita harapkan, ya sudah... nggak apa-apa. Ada Tuhan yang akan
membalas kebaikan kita.
Saat kita
curhat tentang masalah kita kepada orang lain, dan tanggapan dari orang
tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang kita mau, ya sudah... nggak apa-apa.
Besok-besok beralih kepada Tuhan saja curhatnya.
Hati jadi
rasanya lebih tenang. Lebih legowo saat melihat ada begitu banyak perbedaan
prinsip dan pandangan.
Karena
Tuhan memang menciptakan kita dengan jutaan perbedaan. Dan masing-masing tidak
bisa dipaksakan.
Untuk yang
merasa sudah terlalu banyak kecewa, yuk, kurang-kurangin menggantungkan harapan
kepada manusia. Curhat-curhat kepada manusia.
Alihkan
semua curhat dan harapan hanya kepada Tuhan saja.
Karena
DIAlah Sang Maha Pengatur Cerita. Maka dekatkan diri padaNya. Gantungkan segala
harapan padaNya. Mintalah supaya ada banyak bahagia dalam cerita kehidupan
kita.
Selamat
menjalankan ibadah puasa, semoga selalu lancar ya...
Dan jangan lupa
selalu jaga kesehatan.
Terima
kasih sudah membaca ^_^
Heemm.... kenapa mengharapkan orang untuk bertindak seperti mau kita? Itu sih sama saja memberi kesempatan orang mengecewakan kita.
BalasHapusAlmarhum ibu saya dulu pernah bilang, "jadilah orang baik, bukan karena orang baik kepada kamu, tapi karena kamu orang baik".
Intinya, kalau mau curhat, ga usah mengharapkan respon yang menyejukkan dan menenteramkan. Curhat karena memang ingin mengeluarkan isi hati saja. Nggak usah berharap dikasihani dan dimaklum.
Hahaha.. soalnya kalau berharap begitu, nanti malah tambah kecewa, terus curhat lagi ke orang lain, digituin lagi, tambah kecewa lagi..
Nggak beres-beres jadinya..
Salam kenal dan maaf baru datang saja sudah ngoceh panjang lebar