Jumat, 03 Mei 2019

Tentang Jatuh, Dan Dipercaya Lagi


Di dunia ini, ada lho... orang yang lurus-luruuss saja pemikirannya, jalan hidupnya. Sepertinya dia selalu tahu, jalan mana yang harus ditempuh. Tidak pernah tersesat, tidak pernah salah melangkah.

Pemikirannya sederhana, lugas, tidak banyak bermimpi, dan paham arah mana yang akan membawanya menuju kesuksesan atau kehancuran.

Masalahnya, tidak semua orang memiliki sifat seperti itu. sebagian lain manusia memiliki sifat yang sebaliknya.
Beberapa orang memiliki banyak mimpi dan ambisi, yang mana seringkali mimpi dan ambisi itu membuatnya terlalu bersemangat hingga terkadang lupa untuk berhenti sejenak untuk sekedar melihat arah mana yang benar.

Terkadang mimpi dan ambisi itu justru membuatnya tidak bisa melihat bahwa ada lubang di depannya yang membuatnya terperosok jatuh dan terluka.

Nah lalu... mereka yang pernah terperosok dan jatuh itu, masih layakkah mendapatkan kesempatan? Masih bisakah orang-orang di sekitarnya membiarkannya melangkah kembali, mencari jalan lagi...
Atau, sejak kejatuhannya itu, orang-orang jadi tak mempercayainya lagi? selalu memegangi, menyangga, memarahi... seolah-olah dia pasti akan jatuh di lubang itu lagi.

Kalau kita punya seorang batita yang baru saja belajar berjalan, lalu dia terjatuh, pasti kita akan terus menyemangatinya untuk berani mencoba lagi kan?
Yakali kita malah melarang dan menakut-nakuti karena khawatir dia akan terjatuh lagi?

Sesungguhnya, orang yang pernah terjatuh, biasanya memiliki insting yang lebih kuat untuk lebih berhati-hati supaya tidak terjatuh lagi. Dan insting ini mungkin tidak dimiliki oleh mereka yang belum pernah terjatuh.
Orang yang belum pernah terjatuh seringkali akan memandang sebelah mata, dan menganggap mereka yang pernah terjatuh adalah orang-orang yang tidak mampu, tidak becus, dan akan senantiasa salah menentukan arah.
Padahal orang yang pernah terjatuh, biasanya justru memiliki akal yang jauh lebih cerdik dari sebelumnya. Memiliki mental yang lebih kuat, memiliki tubuh yang lebih tangguh, memiliki sinyal kewaspadaan yang lebih peka.
Bukan berarti orang yang pernah terjatuh selamanya akan jadi pecundang. Beri saja sedikit waktu, maka mereka akan membuktikan. Karena tidak akan ada orang yang sebodoh itu yang akan melewati lubang yang sama tempat dia terjatuh sebelumnya.
Orang yang pernah hancur, tidak selamanya akan hancur. Asal dia dibiarkan untuk mencoba lagi, dipercayai, tanpa harus dipegangi atau dimarahi.
Karena jalan hidup setiap orang itu berbeda, tak kan ada yang sama. Ada yang senantiasa mulus-mulus saja, ada juga yang harus melewati jalan terjal penuh kerikil tajam dan air mata.
Jadi, percaya saja. Bahwa mereka yang pernah terjatuh, mampu bangkit kembali dan berdiri di atas kaki sendiri

Tetap semangat ya... dan terima kasih sudah membaca ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar