Translate

Senin, 03 September 2018

Tentang Ikhtiar Kita


Kemarin, saya habis mengobrol dengan anak-anak tentang ikhtiar yang seringkali terasa sia-sia.

Walaupun sebenarnya tidak pernah ada ikhtiar yang sia-sia, tapi bagi pemikiran mereka yang masih belia, mereka kadang merasa bahwa ikhtiarnya seperti percuma. Terasa sia-sia.
Saya kemudian memberikan gambaran tentang pintu-pintu rezeki yang Allah sediakan untuk kita, di mana pintu itu ada banyak dan kita tidak tahu pintu mana yang akan terbuka. Tidak akan pernah tahu sampai kita mengetuknya satu per satu.
Contohnya adalah ketika mereka harus mempelajari beragam mata pelajaran di sekolah. Kelak, salah satu dari ilmu yang mereka pelajari  di sekolah pasti akan bermanfaat dan bisa menunjang pekerjaan mereka. Tentu tidak semua, mungkin hanya satu atau dua saja. Tapi kita tidak akan pernah tahu yang mana, hingga tiba saatnya kelak untuk mengetahuinya. Jadi untuk berjaga-jaga, ada baiknya jika mempelajari dengan tekun semuanya.
Kadang Allah juga memberikan apa yang kita pinta dengan cara yang tidak nyambung dengan ikhtiar yang sudah kita lakukan. Bukan berarti ikhtiar yang kita lakukan sia-sia... karena Allah hanya akan memberi ketika hambanya berusaha. Berikhtiar.
Kalaupun Allah memberi melalui pintu A padahal kita berikhtiar melalui pintu B, itu tidak masalah kan? dan kemungkinan Allah juga tidak akan membukakan pintu A untuk kita seandainya kita tidak berikhtiar melalui pintu B.

Kebetulan ada contoh nyata di lingkungan tempat tinggal saya:
Sebut saja Ibu X.
Ibu X ini sangat gigih berjuang mencari uang. Dia berikhtiar dengan meng-kridit-kan berbagai barang keperluan rumah tangga. Terkadang ada cicilan yang macet, tapi dia tetap giat dan bersemangat.
Suatu hari, dia membeli pulsa. Dan tahu apa yang terjadi malam harinya? Dia ditelpon oleh provider pulsa yang mengabarkan bahwa ketika dia mengisi pulsa tadi secara otomatis sudah mendapatkan nomor undian dan dia memenangkan sebuah mobil.
Ya. Tentu Ibu X tidak langsung percaya begitu saja. Mengingat begitu banyak kasus penipuan semacam ini dan tampaknya semakin marak saja, ya kan :D
Tapi dengan segera Ibu X akhirnya percaya ketika esok harinya datang seseorang dari pihak provider tersebut dan meyakinkan kalau dia benar mendapat hadiah mobil.
Dan mobil itu benar-benar datang dengan diarak oleh iring-iringan kuda lumping. Saya tidak tahu kuda lumping itu dari pihak provider atau dari keluarga Ibu X yang mengadakan.
Tetangga kiri kanan juga ikut senang karena Ibu X membuat selamatan dengan menyebarkan besek untuk tetangga sekitar.

Inilah yang saya maksud dengan terkadang Allah membuka pintu rezeki kita dengan cara yang tidak nyambung dengan ikhtiar. Allah memberikan rezeki melalui jalan yang berbeda dengan ikhtiar kita, tapi Allah memberikan rezeki karena Dia melihat kita sudah berikhtiar walau melalui jalan yang berbeda. Mungkin Allah tidak akan membuat Ibu X memenangkan undian seandainya Ibu X tidak berjuang dengan gigih sebelumnya.

Begitu. Jadi apapun ikhtiar yang kita lakukan, itu tidak akan pernah sia-sia meskipun tidak membuahkan hasil apa-apa. Karena Allah melihat itu. Dan Dia akan membukakan pintu rezekinya meskipun bukan di pintu yang kita ketuk.

Jadi lakukan saja. Lakukan apa saja yang kita bisa. Allah akan melihatnya, dan membukakan pintuNya melalui jalan yang mana saja sesuai dengan kehendakNya.

2 komentar:

  1. tulisannya aku suka..
    memang benar kadang anak kecil itu masih merasa bahwa ada banyak ikhtiar yg sia2.. pelajaran bgt buat kita sebagai orangtua untuk mengajarkan anak memahami itu, terutama dari orang tuanya sendiri ya yg harus mencontohkan..

    BalasHapus