Ketika
masih kecil dulu, saya hanya punya satu boneka. Boneka anak perempuan yang
keseluruhan tubuhnya terbuat dari plastik berwarna pink. Saya tidak ingat sejak
kapan memilikinya karena sepanjang ingatan saya, boneka itu sudah bersama saya.
Menjelang
masuk TK, salah satu bibi saya membelikan lagi sebuah boneka panda berwarna
biru dan putih. Saya suka karena boneka yang baru ini terbuat dari bahan kain
yang lembut, tidak seperti boneka pink yang terbuat dari plastik dan keras.
Selain
kedua boneka tadi, saya tidak punya boneka lagi. Ya kalau dipikir-pikir, saya
memang tidak pernah minta dibelikan boneka. Yang pink itu memang sudah ada
sepanjang saya bisa mengingat. Yang panda juga saya tidak minta, tahu-tahu
dibelikan saja.
Jadi,
apa saya tidak tertarik dengan mainan semasa kecil? Ya, tentu saja saya suka
bermain. Tapi yang membuat saya tertarik dan seringkali sampai merengek-rengek
minta dibelikan adalah mobil-mobilan.
Iya,
mobil-mobilan saya banyak sekali. Dari yang terbuat dari plastik hingga kayu.
Dari yang cuma ditarik dengan tali hingga yang bisa berjalan dengan batrei.
Saya punya berbagai jenis mobil. Ada sedan, jeep, bus, truk, mobil ambulance,
mobil polisi... pokoknya banyak. Kalau ada tamu yang belum begitu mengenal keluarga kami, dikiranya mungkin orang tua saya punya-nya anak
laki-laki, dan bukan perempuan, hehe........
Sampai
sekarang, saya juga masih tak habis pikir, kok dulu saya bisa tergila-gila
dengan mobil-mobilan, dan bukan boneka. Saya ingat betul, ada salah satu tetangga
yang bilang pada saya: “kamu ini kan anak perempuan, jangan main
mobil-mobilan... anak perempuan itu mainnya boneka...” Hehehe.
Anak
pertama saya, Raki, semasa kecilnya tidak pernah minta dibelikan mainan.
Sekalinya minta, dia minta boneka Ultraman, itu juga karena terpengaruh anak
tetangga yang punya boneka serupa. Tapi kalau boneka Ultraman sih lebih ke
robot-robotan ya, ketimbang boneka. Lalu ketika saya lihat dia sangat menyukai
Doraemon, saya lalu berinisiatif membelikannya boneka Doraemon. Jadi, semasa
kecilnya, Raki juga hanya punya dua boneka saja. Ultraman dan Doraemon. Tapi
tak masalah kan dia laki-laki.
Nah,
yang membuat saya sedikit galau dan pernah agak malu adalah si bungsu,
Rafka. Kesukaannya pada boneka melebihi anak perempuan (mungkin ini lebay
karena saya kan tidak punya anak perempuan, hehe.. jadi tidak tahu seberapa
besar kesukaan anak perempuan terhadap boneka. Mengingat saya sendiri tidak
suka boneka).
Waktu kecil, kalau sedang diajak jalan-jalan dan melihat boneka yang disukainya, dia pasti
akan memegangnya dan tidak mau dilepas. Pernah saya coba memaksa mengganti
boneka yang dipegangnya dengan mobil-mobilan, eh mobil-mobilannya dibuang dan
dia tetap mengincar bonekanya, hehe....
Rafka kecil dan boneka pertamanya. |
Ketika
sudah mulai bisa berbicara dia mulai minta dibelikan berbagai macam boneka.
Waktu itu sedang suka Angry Bird, lalu minta dibelikan boneka Angry Bird. Saat
suka Doraemon, minta boneka Doraemon (untung ada boneka Doraemon bekas
kakaknya).
Yang
sempat membuat saya malu adalah: dia minta boneka Masha.
Saya
masih ingat pandangan aneh si Mbak yang berjaga di toko mainan ketika melihat
ada anak laki-laki membeli boneka Masha.
Sekarang,
di usianya yang sudah 6 tahun, Rafka sudah tidak terlalu peduli dengan
boneka-bonekanya. Kadang masih main dengan boneka, tapi hanya sekali-sekali
saja. Sekarang dia sudah cenderung memilih mainan anak laki-laki. Dan itu
membuat saya lega ^_^
Jadi
semacam terbalik ya ^_^ saya yang perempuan lebih menyukai mobil-mobilan dari
pada boneka di masa kecil dulu, sementara Rafka yang laki-laki justru lebih
menyukai boneka, walaupun sekarang sudah mulai luntur sih kesukaannya terhadap
boneka ^_^
Sebagian boneka Rafka yang masih tersisa. Kasihan sekarang sudah tidak terlalu dipedulikan oleh tuannya :D |
Hihihihi ngga papa Mba, masih kecil orientasi sexnya kan masih blunder, asal jangan ntar udah 17thn masih minta boneka masha aja XD
BalasHapusIya. Alhamdulillah sekarang sdh tdk terlalu sering main boneka.😃 paling kalau ada sepupu2 perempuan yg datang masih suka ikut2an. Hihi....
BalasHapusSaya tau tuh boneka plastik warna merah, kaku kan, terus kakinya aja gak misah,tangannya satu di dada pegang bunga, yakan? Wkwkwk
BalasHapusSaya sengaja tidak membelikan robot-robotan. Si thole paling suka mobil-mobilan. Kalau si Dhenok dulu ya wajar-wajar saja suka bonekanya.
BalasHapusSaya gak terlalu suka boneka. Anak-anak saya pun begitu. Tapi sempat dapat banyak boneka dari neneknya :D
BalasHapusAku juga gak punya koleksi boneka kok mbak, bapakku nggak sanggup beli. Pertama punya dikasih pacar hahahaaa. Skrg boneka banyak punya anak2 tapi dikardusin krn mrk gak mau ngurus tapi gak boleh juga dikasih ke orang.
BalasHapusseingatku bonekaku buatan ibuku...
BalasHapuspolanya dari majalah Femina, boneka kucing dari kain polka dot dan diisi kapas