Minggu, 02 Desember 2018

Cuci Piring Nggak bersih, Boleh Nggak?


Belum lama ini ada teman yang menegur saya gara-gara meminta Rafka membantu mencuci piring.
Bukan, bukan ditegur karena meminta Rafka mencuci piring, tapi karena  saat Rafka bertanya: “Ma, kalau nggak bersih nggak apa-apa ya...?”
Saya langsung tegas menjawab: “Ya harus bersih dong...!”
Menurut teman saya, itu akan membuat Rafka down dan malah membuatnya takut untuk mencuci piring.
Hmm... untuk yang satu ini saya punya pendapat yang berbeda sih. Menurut saya, kalau saya bilang: “Oh iyaaa.... nggak bersih nggak apa-apa kok, kan masih belajaarr....”
Itu akan membuat Rafka kurang bertanggung jawab terhadap kebersihan piring-piring yang dicucinya. Saya tidak masalah sih, kalau seandainya kemudian dia kurang bersih dalam mencuci piring. Tapi paling tidak dia sudah berusaha sebaik-baiknya. Dia sudah menunjukkan tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Beda ya, antara tidak bersih karena dia merasa: ‘ah, biar aja nggak bersih, kan kata Mama, nggak bersih juga nggak apa-apa’  dengan tidak bersih tapi dia sudah melakukan yang terbaik. Sudah berusaha sebersih mungkin.
Kalau saya sih, lebih suka tidak bersih yang ke dua, hehe...
Ya saya tetap menghargai pendapat teman tersebut sih, kan memang setiap orang tua memiliki caranya sendiri-sendiri dalam mendidik anak-anaknya yekaann....
Kalau temans, apa jawaban yang akan diberikan ketika krucils belajar mencuci piring dan bertanya, “Nggak bersih nggak apa-apa yaa..?” ? ^_^

Demikian tjurhat kali ini :D terima kasih sudah membaca ^_^

3 komentar:

  1. Setujuuuuh #eh

    Aku juga dari kecil, sd uda dibiasain kudu cuci piring sendiri ma ibuk, sama kyk mb rita ibuku teges, klo masi kemproh n disante santein tentu aku ga bakal punya habit or yanggung jawab nyelesaikan yugas dari kecil fing. Jadi tegas bgitu justru bagus mnurut aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. rasa tanggung jawab terhadap kewajiban itu memang harus ditanamkan sedari kecil yes... :D

      Hapus
  2. Mbaaa, anak saya 8 tahun berkali2 minta cuci piring gak saya bolehin, takut pecah, huhuhu.
    Jadi merasa lemah saya jadi emak.
    Beberapa teman lain malah mengajari anaknya cuci piring sejak usia 4-5 tahun.
    Kayaknya saya kudu merelakan 1 atau 2 piring pecah demi si kakak belajar nyupir :D

    BalasHapus